Rentetan serangan oleh orang tak dikenal kembali terjadi di Bumi Cendrawasih. Kali itu serangan menyasar rombongan anggota TNI saat sedang menuju bandara dari Koramil untuk mengambil peralatan logistik dan radio yang dikirim dari Wamena.
Dalam serangan yang membabi buta itu sebanyak 8 tentara meregang nyawa. Menko Polhukam Djoko Suyanto menyebut serangan dilakukan oleh kelompok bersenjata pimpinan Goliat Tabuni. Dia pun meminta agar pelaku segera ditangkap.
Sering kali petugas mengidentifikasi penyerangan itu dilakukan oleh para anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). Terkadang serang tak hanya menyasar ke polisi dan tentara, tapi warga sipil juga menjadi korban.
Sampai saat ini memang belum diketahui jumlah secara pasti mereka yang menjadi korban. Polisi dengan dibantu TNI sampai saat ini pun masih mengejar para pelaku. Tentu kita berharap tak ada lagi aksi-aksi brutal di Papua.
1. 8 Anggota TNI tewas ditembak
Delapan anggota TNI tewas ditembak orang tak dikenal di dua lokasi berbeda. Para anggota TNI tewas saat penyerangan yang dilakukan kelompok di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, dan di Sinak, Kabupaten Puncak.
Sebelum menyerang pos keamanan di Tingginambut, baik pos TNI maupun Brimob, kelompok sipil bersenjata juga menembaki pos TNI di Kolose yang berjarak sekitar lima kilometer dari Tingginambut. Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua mengatakan, khusus untuk kasus penembakan di Sinak, tercatat dua warga sipil tewas tertembak.
"Dari laporan yang masuk, terungkap dua warga sipil tewas tertembak di Sinak," kata Christian.
2. 3 Polisi tewas ditembak
Polisi menduga Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai dalang di balik penyerangan dan penembakan di Polsek Pirime, Papua. Sebab, usai membakar polsek, sejumlah orang tak dikenal itu melarikan diri ke daratan tinggi di sekitar polsek.
Para pelaku menembaki aparat kemudian membakar Polsek itu. Akibatnya, tiga personel polisi Kapolsek Pirime Ipda Rolfi Takabesi, Brigadir Polisi Jefri Rumkoren dan Briptu Daniel Makuker tewas dengan luka tembak dan bakar. Beruntung salah satu dari anggota Polsek Pirime berhasil selamat ketika baku tembak berlangsung.
"Segala sesuatu bisa saja (OPM) tetap yang jelas faktanya seperti itu. Mereka gunakan senpi, dan melakukan penyerang bukan hanya mencederai dan membunuh, membakar tapi juga merampas senpi," kata Karo Penmas Polri, Brigjen Boy Rafli Amar.
3. Rombongan Kapolda Papua ditembaki
Menjelang HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM), wilayah Papua kembali memanas. Setelah sebelumnya Polsek Pirime diberondong dan dibakar, kini rombongan Kapolda Papua terlibat baku tembak di wilayah distrik Makki dan Pirime.
Peristiwa bermula dari kecurigaan rombongan Kapolda terhadap puluhan orang yang diduga membawa senjata api. Kemudian, rombongan Kapolda yang terdiri dari satgas TNI, Brimob dan Timsus Polda Papua melakukan pengecekan. Tak disangka rombongan Kapolda malah diberondong tembakan.
Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian bersama tim berniat mengunjungi TKP Polsek Pirime untuk olah TKP dan investigasi di Kabupaten Lany Jaya, Papua. Beberapa hari lalu Mapolsek ini diserang dan dibakar oleh puluhan orang bersenjata. Hingga menyebabkan tiga aparat tewas termasuk Kapolsek Pirime.
"Di Kampung Indawa, tim Kapolda melihat sekelompok yang diperkirakan sedang membawa senjata api. Kemudian tim melakukan pengejaran namun tiba-tiba kelompok yang dikejar tersebut mengeluarkan tembakan dan langsung dibalas oleh tim Kapolda," ujar Kabid Humas Polda Papua, AKBP I Gede Sumerta Jaya dalam pesan singkatnya kepada
4. Tentara ditembak
Penembakan oleh orang tak dikenal kembali terjadi di Papua. Kali ini anggota TNI dari Batalyon 753 di Distrik Mulia Puncak Jaya, Papua, tewas ditembak.
"Ada penembakan oleh orang tak dikenal pada pukul 17.30 Wit. Salah satu korbannya dari TNI bernama Praka Hasan. Anggota TNI luka pada punggung. Korban dirawat di RSUD Puncak Jaya," kata Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di kantornya, Jumat (11/1).
Beberapa saat kemudian, pelaku yang diketahui bertinggi 160 cm dan menggunakan jaket kuning kembali melakukan penembakan. Kali ini warga yang melintas pun ikut ditembak pelaku.
"Berselang beberapa saat kemudian terjadi penembakan juga, korban seorang masyarakat bernama Haji Hadis usia 50 terkena luka di dada dan meninggal dunia. Setelah menembak pelaku lari ke arah selatan, ke arah gunung," lanjut Boy lagi.
5. Polisi ditembak
Teror di Papua belum juga berhenti. Anggota Polres Paniai Brigadir Yohan Kisiwaitoi menghembuskan nafas terakhir setelah ditembak orang tak dikenal sekitar pukul 10.30 WIT, Selasa (21/8).
Informasi sementara, korban tewas saat berada di lapangan terbang Enarotali yang terletak di ibukota Kabupaten Paniai, Papua. Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menghimpun data dan barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP).
Penembakan kali ini menambah panjang rangkaian aksi teror yang terjadi di wilayah paling timur Indonesia. Sebelumnya, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Sarmi Provinsi Papua, Ayub Natanubun, tewas ditembak orang tak dikenal. Timah panas bersarang di tubuhnya saat dia sedang menyetir mobilnya di jembatan Skanto, perbatasan Republik Indonesia (RI)-Papua Nugini (PNG).
"Korban ditembak di dalam mobil saat perjalanan dinas. Dalam mobil tersebut, korban hanya sendiri," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, AKBP Yohannes beberapa waktu lalu.
Like This..?? Share This Article..........
0 komentar:
Posting Komentar