Tepat sebelum kucing bergigi pedang punah 12.000 tahun lalu, mereka diperkirakan telah menikmati banyak mangsa bukan karena kelaparan sebagaimana diperkirakan ilmuwan selama ini.
Peneliti Larisa DeSantis dari Vanderbilt University memimpin sebuah penelitian pada gigi kucing dan singa bertaring tajam Amerika untuk mengetahui apakah mereka memiliki cukup makanan menjelang akhir keberadaan mereka. Temuan ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan kucing tersebut kelaparan.
"Kita tahu bahwa ketika makanan menjadi langka, karnivora seperti kucing besar cenderung mengkonsumsi lebih banyak bangkai yang mereka bunuh," kata DeSantis dalam siaran pers.
"Jika mereka menghabiskan lebih banyak waktu mengunyah tulang, itu harus menyebabkan perubahan terdeteksi dalam pola keausan pada gigi mereka," ujarnya.
Untuk menganalisis pola-pola ini, para peneliti menggunakan teknik baru yang disebut microwear analisis tekstur gigi (DMTA) untuk membuat gambar komputer tiga dimensi dari setiap gigi fosil. Komputer mengidentifikasi fitur yang berbeda pada permukaan gigi, mungkin lebih akurat daripada yang dilakukan para ilmuwan dengan tangan.
DeSantis dan rekannya mempelajari gigi dari 15 kucing bergigi pedang dan 15 singa Amerika dari La Brea tar pits di Los Angeles.
Mereka membandingkan fosil dari zaman berbeda, antara sekitar 35.000 dan 11.500 tahun yang lalu, dan tampaknya tidak akan ada tambahan tulang—menggerogoti menjelang akhir.
"Gigi mereka memberitahu kami bahwa kucing tidak mengkonsumsi bangkai, seperti yang kami harapkan, dan sebaliknya tampaknya menjalani 'kehidupan yang baik' selama Pleistosen Akhir, setidaknya sampai akhir," kata DeSantis.
Penelitian sebelumnya melihat sejumlah besar gigi kucing patah, yang tampaknya menunjukkan bahwa kucing prasejarah mengunyah tulang melebihi predator modern. Namun, poin DeSantis bahwa gigi yang lebih besar cenderung lebih mudah pecah, sehingga kucing besar dari hari ke hari diperkirakan banyak gigi mereka rusak saat berburu mangsa.
Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE pada 26 Desember 2012. (EpochTimes/sua)
Like This..?? Share This Article.......
0 komentar:
Posting Komentar