Banyak orang percaya bahwa tindakan sunat (circumcition) memiliki dampak positif terhadap kesehatan dan kebersihan disamping bahwa tradisi ini merupakan perintah dari ajaran adat maupun agama. Tapi apakah benar keadaannya demikian, berikut beberapa mitos dan fakta tentang sunat.
Mitos: #1. Sunat merupakan anjuran organisasi dokter dan ahli medis.
Fakta: Tak satupun organisasi medis dan kesehatan yang menganjurkan tindakan sunat. Pada Maret 1999 American Academy of Pediatric (AAP) tidak menyarankan bahwa tindakan sunat. American Medical Association (AMA) dan American Academy of Family Physician juga bersepakat tentang hal ini. Bahkan AMA menyebutkan bahwa prosedur sunat pada bayi sebagai tindakan 'non terapi'.
Mitos: #2. Kulup atau ujung kulit penis hanya bagian kecil yang remeh.
Fakta: Padahal kulup tersebut merupakan bagian besar dalam sistem kulit penis. Kulup selain berfungsi memberikan mobilitas gesekan pada saat hubungan seksual dan masturbasi juga memiliki fungsi imun dan melindungi kepala penis. Kulup juga memiliki 10.000 ujung saraf yang memberi fungsi rangsang dalam melakukan hubungan seksual.
Mitos: #3. Lebih mudah merawat penis yang disunat daripada yang belum disunat.
Fakta: AAP (Ikatan Dokter Anak Amerika) mengatakan tidak ada perawatan khusus untuk penis. Malahan untuk anak kecil seharusnya masih memiliki kulup penis untuk melindungi kepala penis yang masih rentan. Hanya dianjurkan untuk membersihkannya secara rutin dan tidak ada prosedur khusus untuk itu.
Mitos: #4. Sunat dapat mencegah infeksi saluran kemih.
Fakta: Pada dasarnya jumlah penderita infeksi saluran kemih (ISK) sama banyak antara laki-laki dan perempuan. Pada bayi usia dibawah 6 bulan penderita infeksi saluran kemih kebanyakan disebabkan oleh organ saluran genital yang abnormal. Selain itu jumlah penderita infeksi saluran kemih antar yang sunat dengan yang tidak sunat memiliki perbedaan angka statistik yang tidak signifikan. Untuk terapi ISK sendiri harusnya menggunakan antibiotik dan bukan dengan tindakan penyunatan.
Mitos: #5. Sunat efektif untuk mencegah kanker penis.
Fakta: The American Cancer Society tidak setuju bahwa sunat merupakan upaya pencegahan kanker penis. Jumlah penderita ini hanya sangat kecil yaitu 1 : 200.000 kasus. AMA dalam sebuah laporan pada tahun 2000 merekomendasikan bahwa karena angka ini terlalu kecil maka tindakan sunat untuk mencegah penyakit kanker penis tidak dibenarkan.
Mitos: #6. Sunat merupakan prosedur mudah dan tidak menyakitkan.
Fakta: Walaupun proses sunat cepat dan mudah namun hal ini sangat menyakitkan bagi bayi. Pemisahan kulup dari kepala penis pada bayi hampir sama dengan pemisahan kuku dengan jari.
Mitos: #7. Sunat dapat mencegah AIDS dan penyakit menular seksual (PMS).
Fakta: Ada penelitian yang menyebutkan bahwa sunat dapat mengurangi penularan AIDS dan PMS, namun pada penelitian yang lain menunjukkan hasil yang sebaliknya terutama untuk penyakit yang berkaitan dengan chlamydia. Intinya kegiatan seksual jauh lebih memberikan efek penularan seksual daripada status sunat atau tidaknya seseorang. Justeru hasil penelitian tersebut bisa menjebak seseorang dengan melakukan kegiatan sex yang tidak aman.
Like This..?? Share This Article.......
0 komentar:
Posting Komentar