Disfungsi ereksi selalu dikaitkan dengan kekurangan pria yang tidak bisa memuaskan pasangannya saat berhubungan seks. Bahkan, disfungsi ereksi juga berkaitan dengan masalah yang lebih berbahaya, yaitu penyakit jantung.
Penelitian terbaru mengaitkan masalah disfungsi ereksi pada pria berusia 30 – 60 tahun dengan risiko penyakit jantung mereka. Pada kebanyakan pria, disfungsi ereksi menjadi tanda pertama risiko penyakit jantung, menurut dokter.
“Risiko penyakit jantung dua sampai tiga kali lebih tinggi pada pria yang memiliki disfungsi ereksi dibandingkan dengan laki-laki normal,” jelas Dr. Mehdi Shishehbor, spesialis jantung di Cleveland Clinic.
Mengapa masalah yang mempengaruhi organ reproduksi berhubungan dengan jantung?
“Arteri penis jauh lebih kecil daripada arteri yang memompa darah ke jantung, sehingga dapat dihambat lebih cepat. Disfungsi ereksi biasanya merupakan gejala dari penyakit jantung sebelum akhirnya muncul bertahun-tahun kemudian,” kata Dr. Kevin Billups, direktur Program Kesehatan Pria Integratif Rumah Sakit John Hopkins.
Namun, ditekankan juga adanya faktor risiko lain, seperti gaya hidup yang buruk, misalnya merokok, tekanan darah, makan makanan berlemak, dan banyak lagi. Kebiasaan buruk dan gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan penyumbatan arteri yang ada di jantung, juga di penis.
Jika seorang pria mengalami disfungsi ereksi, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya. Tidak perlu mencari obat-obatan seperti pil, suntikan, atau lainnya. Karena disfungsi ereksi bisa disebabkan oleh faktor gaya hidup yang buruk, seperti obesitas, dan merokok.
Ketika penyebab dan faktor risikonya diktetahui, disfungsi ereksi bisa diatasi. Dengan demikian, risiko tidak akan meluas hingga penyakit jantung. Berkaitan dengan ini coba simak juga cara mencegah disfungsi ereksi.
Like This..?? Share This Article..........
0 komentar:
Posting Komentar