Ketika sutradara film James Cameron menyelam ke dasar laut Samudera Pasifik awal tahun lalu, dia dan timnya merekam video kehidupan bawah laut baru yang aneh selama beberapa jam. Kini, seorang peneliti mengungkapkan temuan dari dunia baru yang aneh tersebut, menyajikan temuan awal berdasarkan analisis dari cuplikan video ekspedisi yang disebut Deepsea Challenge tersebut.
Salah satu temuan baru paling aneh adalah teripang yang terlihat di Challenger Deep, tempat terdalam di dunia yang berjarak sekitar 11 km di bawah permukaan laut, kata Natalya Gallo, seorang mahasiswa doktor dan peneliti di Scripps Institution of Oceanography, University of California, San Diego. Teripang baru ini hampir bisa dipastikan merupakan spesies baru, dan hidup dalam jumlah besar di tempat yang dalam, ujar Gallo kepada OurAmazingPlanet.
Penelitian tersebut tampaknya mengungkapkan spesies kedua yang tidak diketahui sebelumnya, sebuah spesies jenis cacing cumi (squid worm), kata Gallo. Hewan-hewan menyerupai cacing ini memiliki panjang beberapa inci dan hidup dalam air dengan kedalaman menengah, di atas dasar laut, katanya.
“Ketika Anda pertama kali melihatnya, hewan tersebut mirip dengan cumi-cumi karena memiliki semua anggota tubuh untuk makan yang termodifikasi,” kata Gallo. Namun hingga fisik spesimen yang aktual didapat, spesies baru tersebut belum dapat dimasukkan ke dalam daftar spesies, tambahnya.
Video tersebut juga menemukan keberadaan amuba besar bersel tunggal yang disebut xenophyophores — salah satu makhluk aneh di antara makhluk dengan sel terbesar yang diketahui manusia — dekat dengan Challenger Deep, ujar Gallo.
Natalya Gallo juga mengkaji video ekspedisi yang dilakukan di dekat New Britain Trench dan Ulithi, yang menemukan keberagaman kehidupan. Di New Britain Trench, Gallo mencatat keberadaan ratusan anemon yang tumbuh di bantal lava di bagian bawah ngarai dasar laut. Dasar laut di tempat tersebut didominasi oleh cacing sendok, hewan yang meliuk dan menjilat benda organik di dasar laut dengan belalainya yang menyerupai lidah. Ulithi, di sisi lain, adalah rumah bagi atol dengan keanekaragaman hayati spons dan karang yang banyak, kata Gallo.
“Hanya sebagian kecil di kedalaman dasar laut yang telah sepenuhnya dijelajahi, dan ekspedisi ini benar-benar membuka mata Anda bahwa masih banyak yang harus dilakukan, dan betapa banyak yang hal yang masih menunggu untuk ditemukan,” kata Gallo.
Natalya Gallo mempresentasikan penemuannya tersebut dalam acara Association for the Sciences of Limnology and Oceanography di New Orleans.
Like This..?? Share This Article..........
0 komentar:
Posting Komentar