Sperma. Kecil, fenomenal, kehadirannya mencuri perhatian banyak orang. Di muka bumi akan kita dapati berbagai reaksi berbeda dari setiap orang terhadap sperma. Mengapa demikian? Sperma, bisa menimbulkan konflik dalam keluarga.
Saat sperma yang dihasilkan tidak maksimal dan seperti yang diharapkan, saat buah hati yang dinanti nantikan tidak kunjung datang, sperma akan disalahkan dan dipertanyakan. Sperma mampu membuat sebuah keluarga merasa putus asa.
Namun di lain cerita, sperma adalah sumber kebahagiaan dalam keluarga. Saat baru berumah tangga dan sang istri mendapati dirinya ternyata sedang mengandung, sebuah tangisan meledak dalam keluarga, tangis kebahagiaan. Terima kasih sperma.
Ironisnya, sperma juga sering bernasib tragis karena sebagian orang justru ingin membunuhnya. Alasannya juga beragam, mulai dari belum siap memiliki keturunan karena memang belum menikah, atau sudah menikah dan sedang menjalankan program keluarga berencana. Bahkan tidak jarang dalam dunia modern seperti ini sperma pun bisa diperjual belikan. Nah, pada akhirnya kita semua setuju bahwa sperma menyemarakkan kehidupan di muka bumi.
Dalam proses ejakulasi, seorang pria sehat akan mengeluarkan sekitar 200 – 500 juta sperma. Jumlah yang sangat banyak untuk teman teman kecil ini. Dari sekian banyak yang dikeluarkan hanya setengahnya saja yang mampu berenang dan semangat berlomba mencapai indung telur wanita.
Pada prinsipnya sperma hanya berenang dengan satu arah tujuan, yaitu kedepan. Tapi mengapa saat kita mengintip dibawah alat pembesar mikroskop kita bisa melihat tidak semua sperma sepintar itu. Sebagian besar akan berenang dengan semangat dan gesit ke depan. Tapi tunggu dulu, sebagian lain kelihatan seperti kehilangan arah dan berputar putar, dan sebagian lainnya hanya jalan ditempat alias tidak mau bergerak sama sekali alias malas.
Ini tidak lepas dari gaya hidup seseorang. Semakin sering kita mengkonsumsi alkohol, rokok, junk food serta jarang makan sayur dan buah buahan akan membuat kualitas sperma kita semakin buruk. Pemilihan celana yang terlalu ketat dan tidak membiarkan kedua prostat bernafas serta sering menyilangkan kaki saat duduk akan membuat suasana semakin memanas di bawah sana. Dan ini pun akan berakibat tidak maksimalnya produksi sperma bagi pria.
Memang betul, yang dibutuhkan untuk membuahi sang indung telur hanya satu sperma saja. Tapi kenyataannya untuk mendapatkan satu sperma yang unggul dan prima dari 200 – 500 juta sperma tidaklah mudah. Sekali ejakulasi jika dikumpulkan secara rata rata jumlah sperma yang dikeluarkan sekitar setengah sendok teh. Tahukah anda dari cairan air mani saat pria ejakulasi, ternyata jumlah sperma yang terkandung didalamnya hanya 10% saja, dan sisanya adalah zat enzim, vitamin C, kalsium, protein, sodium, zat besi, zat asam serta fruktosa gula. Nah, fakta ini membuktikan saat melakukan kegiatan oral seks dan cairannya sampai tertelan pasangan, ini bukanlah suatu hal yang berbahaya dan menakutkan.
You are what you eat. Hal ini juga sangat mempengaruhi aroma dan rasa sperma yang dikeluarkan oleh pria. Jika anda termasuk pria yang senang di ‘service‘ oleh pasangan di ‘bawah’ sana, jagalah apa yang anda konsumsi agar pasangan anda semakin senang memberikan kenikmatan untuk anda.
Mengonsumsi secara berlebihan daging merah, produk yang mengandung susu, bawang putih, bawang bombay dan kopi membuat aroma dan rasa sperma tidak menyenangkan. Cobalah untuk banyak makan sayur seperti seledri dan buah buahan seperti kiwi, nanas dan semangka lebih lagi untuk merubah rasa dan aroma sperma menjadi lebih baik. Karena pada akhirnya jika kita menjaga apa yang kita makan, tentu tidak hanya berguna bagi kesehatan diri sendiri namun juga bisa memberikan kenyamanan bagi pasangan dan hasil akhirnya pasangan akan memberikan kepuasan lebih dalam aktivitas seks anda.
Like This..?? Share This Article..........
0 komentar:
Posting Komentar