Aroma wewangian di sebuah toko bisa mempengaruhi pelanggannya yang sedang belanja. Aroma yang bagus adalah aroma jeruk atau pinus. Pasalnya jika para pelanggan menghirup kedua aroma tadi, mereka bakal menghabiskan banyak uangnya saat berbelanja, konsumtif alias lebih boros. Kenapa demikian? Berikut penjelasannya.
Hal ini ditemukan dari sebuah penelitian yang dilakukan di Washington State University College of Business di Amerika Serikat dan Swiss University of St Gallen. Pada penelitian tersebut, kedua kampus tadi menciptakan dua aroma. Aroma pertama berbahan jeruk, yang lainnya adalah aroma campuran jeruk, kemangi, dan teh hijau.
Aroma itu kemudian diberikan ke toko dan diteliti selama sekitar 18 hari. Selama itulah para peneliti mensurvei 400 pembeli di toko dekorasi yang sudah diberi satu atau dua aroma, dan tidak ada aroma sama sekali. Hasilnya, dilansir DailyNews, sekitar 100 Pelanggan yang berbelanja di toko dengan aroma sederhana yakni berbahan jeruk, bisa menghabiskan uangnya rata-rata lebih dari 20 persen dibanding toko yang lain.
Hal ini kemudian dimuat dalam bentuk laporan di LiveScience. Dari situ dijelaskan dasar pemikirannya adalah aroma sederhana, bukan yang kompleks, tidak memerlukan banyak energi mental untuk memprosesnya. Sehingga bisa membebaskan otak Anda untuk berbelanja dan menghabiskan uang tanpa disadari.
Untuk menguji teori ini, para peneliti meminta para siswanya memecahkan masalah tersebut di ruangan yang diberi wewangian dengan salah satu dari dua wewangian, dan tidak menggunakan pewangi ruangan sama sekali. Ternyata, para siswa dapat memecahkan masalah ini dalam waktu singkat ketika udara itu wangi dengan aroma jeruk, dibandingkan dengan aroma yang kompleks atau ruang yang tidak diberi wewangian. Temuan tersebut lalu diterbitkan dalam Journal of Retailing.
Sehingga bisa ditarik kesimpulan, aroma jeruk sebagai perangsang otak untuk aktif melakukan sesuatu. Jika berpikir, maka bakal berpikir aktif. Jika sedang berbelanja, maka akan belanja aktif
Like This..?? Share This Article..........
0 komentar:
Posting Komentar