Hormon Adiponectin yang berasal dari lemak jeroan berperan memicu perkembangan segala penyebab demensia dan penyakit Alzheimer pada perempuan, demikian menurut penelitian yang disiarkan melalui dalam jaringan oleh Archives Neurology pada Senin (2/1).
Peneliti Thomas van Himbergen serta mitranya dari Pusat Penelitian Nutrisi Manusia menyangkut Usia di Universitas Tuft menemukan tingkat glukosa, insulin dan albumin terglikasi beserta protein bereaktif C serta lipoprotein yang mengandung phospholipase A2 dan adiponectin di plasma penderita saat pemeriksaan dua tahunan yang ke-19 sejak 1985 hingga 1988 di Penelitian Jantung Framingham.
Sebanyak 840 pasien yang terdiri dari 541 perempuan dengan rata-rata usia 76 tahun diamati selama 13 tahun. Selain itu peneliti memantau gejala perkembangan penyakit Alzheimer serta segala penyebab demensia pada pasien itu. Selama masa pemeriksaan, 159 pasien mengalami demensia termasuk 125 kasus penyakit Alzheimer.
Setelah penyesuaian faktor demensia lainnya seperti usia, perubahan berat tubuh dan kurangnya plasma asam docosahexaenoic, hanya adiponectin yang mempengaruhi peningkatan segala penyebab demensia dan Alzheimer pada perempuan.
"Sudah diketahui bahwa tanda dari insulin adalah ketidakfungsiannya pada otak pasien yang mengalami Alzheimer dan karena adiponectin meningkatkan kesensitifan insulin maka seorang penderita harus mendapatkan tindakan khusus guna mencegah penurunan kognitif," kata peneliti dalam laporannya.
Peneliti, berdasarkan data yang ditemukan, menyimpulkan bahwa tingkat adiponectin meningkatkan resiko demensia dan penyakit Alzheimer pada perempuan.
Menurut situs Alzheimer's Association, www.alz.org, Alzheimer merupakan sejenis masalah demensia yang berkaitan dengan ingatan, tingkah laku, dan cara berpikir.Gejala biasanya berkembang secara perlahan dan semakin memburuk hingga mempengaruhi pekerjaan sehari-hari.
Sejumlah tanda manusia terjangkit Alzheimer terdiri dari hilangnya ingatan atau cepat lupa, susah berpikir, kesulitan mengerjakan pekerjaan sehari-hari, kebingungan ruang dan waktu, bermasalah dalam penglihatan dan jarak pandang serta bermasalah dalam berbicara atau penulisan.
Selain itu, salah meletakan suatu barang, lambat mengambil keputusan, serta menjauh dari sosialita dan perubahan sikap serta emosi juga menjadi gejala Alzheimer. Situs tersebut menyarankan kepada warga yang memiliki gejala tersebut untuk menemui psikiater atau dokter kejiwaan sebelum penyakit bertambah parah.
Like This..?? Share This Article..........
0 komentar:
Posting Komentar