Siapa tidak kenal dengan Afrika Selatan, negara yang baru saja sukses menjadi tuan rumah piala dunia 2010 tadi. Tapi tahukah anda sebelum tahun 90an, terjadi pemisahan ras antara ras kulit hitam dengan ras kulit putih di Afrika Selatan yang disebut sebagai apartheid. Mungkin dari kalian banyak yang tahu tentang apartheid dan banyak juga yang masih belum tahu apa itu apartheid, tapi tidak ada salahnya kalau sekarang saya posting untuk menambah wawasan anda semua.
Apartheid (arti dari bahasa Afrikaans: apart memisah, heid sistem atau hukum) adalah sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari sekitar awal abad ke-20 hingga tahun 1990.
Hukum apartheid dicanangkan pertama kali di Afrika Selatan, yang pada tahun 1930-an dikuasai oleh dua bangsa kulit putih, koloni Inggris di Cape Town dan Namibia dan para Afrikaner Boer(Petani Afrikaner) yang mencari emas/keberuntungan di tanah kosong Arika Selatan bagian timur atau disebut Transvaal (sekarang kota Pretoria dan Johannesburg).
Setelah Perang Boer selesai, penemuan emas terjadi di beberapa daerah di Afrika Selatan, para penambang ini tiba-tiba menjadi sangat kaya, dan kemudian sepakat untuk mengakhiri perang di antara mereka, dan membentuk Persatuan Afrika Selatan.
Perdana Menteri Hendrik Verwoerd pada tahun 1950-an mulai mencanangkan sistem pemisahan di antara bangsa berkulit hitam, dan bangsa berkulit putih, yang sebenarnya sudah terjadi sejak tahun 1913 yaitu "Land Act" dimana para bangsa kulit hitam tidak boleh memiliki tanah semeter pun di luar batas "Homeland" mereka, yang sangat kotor dan tidak terawat. Dari banyak sekaliHomeland (bahasa Afrikaans: Tuisland) yang dibentuk/ dipisahkan dari Afrika Selatan yang "putih". Empat menyatakan kemerdekaannya; yaitu negara yang dikelompokkan menjadi TBVC (Transkei, Bophutatswana, Venda, dan Ciskei) dari suku bahasanya.
Frederik Willem de Klerk adalah orang yang mengakhiri masa suram ini dengan pidato-pidatonya yang reformatif. Negara Republik Afrika Selatan setelahnya ini akan berdiri dengan pimpinan demokratis Nelson Mandela yang mempunyai nama alias "Rolitlatla" (Pengambil Ranting/pencari gara-gara)
2 Tokoh yang memperjuangkan anti Aparthed
Frederik Willem de Klerk
Frederik Willem de Klerk
| |
Presiden Afrika Selatan ke-9
2nd Executive State President | |
Masa jabatan 15 Agustus 1989–10 Mei 1994 | |
Pendahulu | Pieter Willem Botha |
---|---|
Pengganti | Nelson Mandela |
Wakil Presiden Afrika Selatan
| |
Masa jabatan 10 Mei 1994–30 Juni 1996 Bersama dengan Thabo Mbeki | |
Presiden | Nelson Mandela |
Pendahulu | N/A (post created) |
Pengganti | Thabo Mbeki (solely) |
Lahir | 18 Maret 1936 Johannesburg, Gauteng |
Partai politik | Partai Nasional |
Frederik Willem de Klerk (lahir di Johannesburg, Gauteng, Afrika Selatan, 18 Maret 1936; umur 74 tahun) merupakan Presiden kulit putih yang terakhir di Afrika Selatan. Ia menjabat sebagai Presiden dari September 1989 hingga Mei 1994, dan memimpin Partai Nasional atau National Party Afrika Selatan (kemudian dikenal sebagai Partai Nasional Baru Afrika Selatan) dari Februari 1989 hingga September 1997.
de Klerk terkenal di dalam sejarah internasional sebagai pemimpin yang berhasil mengakhiri era apartheid, suatu dasar rasialisme di Afrika Selatan yang menindas kaum mayoritas kulit hitam. Ia juga telah mengubah sistem administrasi negara dari sebuah rezim tangan besi ke sistem demokrasi, dimana penduduk kulit hitam (yang melebihi 90% penduduk Afrika Selatan) diberikan hak menentukan nasib.
Sejarah Awal
Lahir di Johannesburg, De Klerk adalah anak kepada bekas Senator, Jan de Klerk dan anak saudara J.G. Strijdom perdana menteri Afrika Selatan antara 1954 dan 1958.
Selepas menamatkan pendidikan tingginya di Krugersdorp, De Klerk mendapat ijazah sarjana mudanya dalam bidang perniagaan dan kemudian dalam bidang undang-undang pada tahun 1958 dari Universitas Potchefstroom . Pada tahun 1969 ia menikah dengan Marike Willemse, dan kemudiannya dikaruniai tiga anak, dua anak lelaki dan seorang anak perempuan.
Karier Politik
De Klerk yang lebih dikenali sebagai "F.W." telah menjadi anggota kabinet pada 1978. Pada 1982, dia menjadi pemimpin Partai Nasional untuk daerah Transvaal. Selepas masuk politik yang agak lama, ia mengetuai kelompok verligte ("bercahaya") dalam partai pemerintahan pada tahun 1989. Hasilnya, pada Februari 1989 ia dilantik menjadi ketua Partai Nasional dan menggantikan Pieter Willem Botha sebagai Presiden saat Botha terpaksa meletakkan jabatan setelah diserang penyakit stroke.
Penghapusan Apartheid
Tindakannya menarik balik pelarangan atas Kongres Nasional Afrika dan organisasi kulit hitam yang lain pada Februari 1990 merupakan titik permulaan perundingan yang menuju ke arah berakhirnya apartheid dan administrasi minoritas kulit putih. Pada 10 Februari di tahun yang sama, de Klerk mengumumkan pembebasan Nelson Mandela pada hari yang berikutnya. De Klerk serta Mandela kemudian dianugerahi Hadiah Nobel bidang perdamaian pada 1993 atas usaha gigih mereka menamatkan rezim aparheid secara aman dan meletakkan asas yang kokoh bagi Afrika Selatan baru.
Pada April 1994, Pemilihan umum semua bangsa yang pertama telah diadakan dan Mandela telah dipilih dengan suara mayoritas. de Klerk pula telah memegang jabatan wakil presiden selama dua tahun. Pada 1997, ia telah meletakkan jabatan supaya National Party tidak lagi dikaitkan dengan kebijakanya yang lampau.
Perceraiannya dengan isterinya, Marike pada Oktober 1998 dan perkawinan dengan Elita Georgiades telah mencetuskan skandal di Afrika Selatan. Negara juga dikejutkan dengan pembunuhan bekas isterinya dalam suatu perompakan, di tangan seorang pengawal keamanan. Pada 2004, de Klerk telah keluar dari partai New National Party setelah partai tersebut mengumumkan penggabungan dengan partai pemerintahan AN
C.
Nelson Mandela
Nelson Mandela
| |
Presiden Afrika Selatan
| |
Masa jabatan 27 April 1994–14 Juni 1999 | |
Wakil Presiden | Frederik Willem de Klerk Thabo Mbeki |
---|---|
Pendahulu | Frederik Willem de Klerk (Presiden Negara untuk Afrika Selatan) |
Pengganti | Thabo Mbeki |
Lahir | 18 Juli 1918 Mvezo, near Mthatha, Eastern Cape, Persatuan Afrika Selatan |
Partai politik | ANC |
Suami/Istri | Evelyn Ntoko Mase (1944–1957) Winnie Madikizela (1957–1996) Graça Machel (1998–sekarang) |
Agama | Metodis |
Tanda tangan |
Nelson Rolihlahla Mandela (lahir di Mvezo, 18 Juli 1918; umur 92 tahun) dikenal di seluruh dunia sebagai pejuang kemerdekaan melalui kegiatan anti apartheidnya dan kemudian menjadi Presiden Afrika Selatan. Masa kecilnya dihabiskan di Thembu kemudian memulai karier di bidang hukum. Dia juga memiliki nama kehormatan dari klannya yaitu Madiba.
Kehidupan
Dilahirkan di Mvezo, Transkei pada 18 Juli 1918, Rolihlahla Mendela kemudian pindah ke Qunu sampai berumur 9 tahun. Ia merupakan yang pertama dari keluarganya yang mengikuti sekolah. Ia juga mendapat nama Nelson dari gurunya yang seorang Metodis. Pada umur 16 tahun, ia masuk Clarkebury Boarding Institute mempelajari kebudayaan barat.
Pada 1934, ia memulai program B.A. di Fort Hare University, dimana ia bertemu Oliver Tambo yang menjadi teman dan koleganya yang setia. Setelah menentang kebijakan universitas dan diminta keluar. Ia pindah ke Johannesburg dan melanjutkan kuliahnya di University of South Africa setelah mengambil hukum di University of the Witswatersrand.
Pernikahan
Pernikahan pertama Mandela dengan Evelyn Ntoko Mase berakhir dengan perceraian pada 1957 setelah 13 tahun. Pernikahannya dengan Winnie Madikizela yang berjalan 38 tahun berakhir dengan perceraian 1996. Pada ulang tahunnya ke-80, Mandela menikahi Graça Machel, janda dari mantan Presiden Mozambik Samora Machel, yang juga seorang kawan ANC.
Politik
Sebagai Aktivis
Nelson Mandela mengikuti African National Congress (ANC) dari tahun 1942.
Karena kegiatannya yang antiapartheid, ia menjalani berbagai masa hukuman. Pada 5 Agustus 1962, Mandela ditangkap dan dipenjarakan di Johannesburg Fort kemudian pada 25 Oktober 1962, ia dijatuhi hukuman 5 tahun penjara dan pada 12 Juni 1964, ia dan sekelompok aktivis lainnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Setelah menolak pembebasan bersyarat dengan menghentikan perjuangan bersenjata pada Februari 1985, Mandela tinggal di penjara sampai dibebaskan pada 11 Februari 1990 atas perintah Presiden Frederik Willem de Klerk setelah ditekan oleh seluruh dunia.
Mandela dan de Klerk mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian pada 1993
Presiden
Nelson Mandela menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan dalam masa sekitar 5 tahun (Mei 1994 - Juni 1999) setelah memenangkan Pemilu dan menjadi presiden kulit hitam pertama dengan de Klerk sebagai Deputi presiden.
Masalah AIDS menjadi sumber kekecewaan orang-orang dan penyesalan Mandela karena dalam masa pemerintahannya, ia kurang memperhatikan masalah ini. Anaknya, Makgatho Mandela, meninggal karena AIDS pada 6 Januari 2005.
Wah sepertinya negara kita harus banyak belajar dari Afrika Selatan, bagaimana para pemimpinnya memperjuangkan hak-hak rakyat. Seandainya di indonesia ini ada sosok seperti beliau berdua pasti indonesia akan maju. Bayangkan hanya dalam 20 tahun saja, bisa menyelenggarakan piala dunia. Great,Amazing..
Like This..?? Share This Article..........
0 komentar:
Posting Komentar