Logo 'Aman bagi Kesehatan' atau 'Terbuat dari Bahan Alami' ternyata tak menjadi jaminan sebuah produk dinyatakan aman. Nyatanya, di dalam beberapa produk masih terdapat banyak senyawa berbahaya yang mungkin tidak anda sadari.
Setidaknya, ada lima produk yang perlu anda waspadai ketika membelinya. Salah-salah, anda justru membawa racun ke dalam rumah anda. Apa saja kelima produk itu? Berikut jenisnya, dikutip dari mnn.com, Rabu (26/12).
1. Cat kuku
Pada awal 1800an, kuku wanita dihiasi dengan minyak wangi yang digosokkan dengan kanebo. Berlanjut pada 1900an, pernis merah nan mengilap diciptakan untuk cat kuku, namun warnanya akan hilang setelah satu hari.
Tahukah anda? Sebetulnya ada tiga zat dalam cat kuku yang mengandung racun. Ketiga zat itu dijuluki 'Trio Racun.' Mereka adalah toluena, dibutil ftalat (DBP), dan formaldehida. Peneliti di Amerika Serikat seringkali mengaitkan ketiga zat tersebut yang menimbulkan masalah bagi tumbuh kembang tubuh, asma, dan penyakit lainnya.
Sebagian ilmuwan pengembang cat kuku memang telah mengembangkan formula bahan pembuat cat kuku tanpa menggunakan 'Trio Racun' itu. Sayangnya, tak semua produsen cat kuku mau menghentikan penggunaannya dan memilih curang menghindari pelabelan.
Baru-baru ini, peneliti secara acak memilih 25 produk cat kuku, termasuk sejumlah produk baru yang mengaku tak beracun. Hasilnya, dari 10-12 produk yang mengaku bebas toluena, empat di antaranya memiliki bahan kimia berbahaya lainnya. Laporan tersebut juga menyebutkan lima dari tujuh produk yang mengaku bebas dari 'Trio Racun' itu mengandung senyawa kimia berbahaya melebihi level signifikan.
Pada zaman modern seperti saat ini, orang-orang tak perlu lagi khawatir dengan penyakit cacar atau pes karena lingkungan yang kotor dan lembab. Banyak alat instan yang dijual di pasar untuk menjinakkan bibit penyakit tersebut.
Namun, tahukah Anda? Jika anda tak jeli membeli produk, maka produk yang awalnya anda gunakan untuk mengusir penyakit justru membantu anda mengembangbiakkan penyakit itu sendiri di rumah anda. Setidaknya, ada lima produk yang perlu anda waspadai ketika membelinya. Berikut jenisnya, dikutip dari mnn.com, Rabu (26/12).
2. Parfum
Betapa indahnya wangi parfum itu. Keharuman mawar dan jenis bunga lainnya seolah membawa anda ke lamunan sedang berada di kebun bunga atau di surga.
Parfum modern hampir seluruhnya terbuat dari bahan kimia sintetis yang paling banyak disentesis dari minyak bumi hasil penyulingan. Selembar kelopak mawar saja, setelah disistesis, mampu menghasilkan cairan wangi cukup banyak.
Diakhir abad 19, parfum sintetis pertama kali diciptakan di laboratorium. Bahan baku alami untuk membuat parfum kala itu terbilang sangat mahal. Kini, parfum cukup dibuat dari limbah revolusi industri dengan harga sangat murah. Saat ini, 95 persen bahan kimia yang digunakan dalam parfum aroma berasal dari minyak bumi yang cukup beracun.
Sebuah studi pernah dilakukan Environmental Protection Agency (EPA) pada 1991. Mereka menemukan bahan kimia yang digunakan dalam parfum sebagian besarnya berbahaya. Di antaranya aseton, benzaldehida, benzil asetat, benzil alkohol, kamper, etanol, etil asetat, limonene, linalool, dan metilen klorida.
Menurut data lembar keselamatan atau Material Data Safety Sheets, zat-zat kimia tersebut, ketika dihirup seseorang, dapat menyebabkan gangguan syaraf. Misalnya pusing, mual, bicara cadel, mengantuk, iritasi pada mulut, tenggorokan, mata, kulit, paru-paru, kerusakan ginjal, sakit kepala, kegagalan pernapasan, ataksia, dan kelelahan. Data menunjukkan parfum mengambil peran hingga 30 persen dari semua alergi yang pernah dialami manusia.
Bahan kimia dan polutan yang lulus dari rumah industri akan menyerang lingkungan dengan sangat mengerikan. Bahan-bahan kimia yang menyelinap masuk melalui produk yang anda beli pastinya akan sangat menganggu kesehatan.
Anda mungkin menggunakan produk-produk itu dengan cara menggosokkannya ke kulit, memakannya, atau menyemprotkannya. Setidaknya, ada lima produk yang perlu anda waspadai ketika membelinya. Berikut jenisnya, dikutip dari mnn.com, Rabu (26/12).
3. Pewangi Ruangan
Sekitar 80 persen dari penduduk Amerika menggunakan pewangi ruangan di rumahnya. Bentuknya macam-macam, misalnya lilin wangi, semprotan pewangi ruangan, penyegar ruangan, potpourri, penyegar udara, hingga pembersih udara.
Siapa yang tak suka bau udara segar, air segar, bau bunga, hingga bau-bau khas alam lainnya? Masalahnya adalah pewangi ruangan itu tidak semuanya melalui penyulingan yang esensial.
Masih banyak pewangi ruangan yang mengandung formaldehida, aerosol propelan, minyak sulingan, dan p-Dichlorobenzene. Berikutnya, mengandung terpen, benzena, stirena, phthalates, toluena, fosfat, pemutih klorin, hingga amoniak.
Penelitian demi penelitian telah menemukan efek mengganggu akibat pewangi ruangan. Natural Resources Defense Council pernah menguji 14 merek pewangi ruangan secara berbeda. Hasilnya, sebanyak 12 produk itu mengandung hormon kimia yang menganggu kesehatan tubuh, yaitu phthalates. Produk yang diuji tersebut bahkan berlabel 'Alami.'
Like This..?? Share This Article..........
0 komentar:
Posting Komentar