Ades merek air minum kemasan milik The Coca Cola Company meluncurkan kemasan baru yang diklaim lebih ramah lingkungan. AdeS adalah merek dagang air minum tersedia di Indonesia. The Coca Cola Company mengakuisisi air merek Ades kemasan sebesar $ 20 juta pada tahun 2000 sebagai bagian sebesar $ 45 juta investasi di negara itu sejak tahun 1999 di bawah International Tbk PT Akasha Wira.
Kemasan Ades ini berubah warna dari warna dasar biru muda dan tepi biru tua menjadi warna dasar putih dengan tepi hijau. Logo Ades juga berubah, yakni menjadi gambar daun dan berwarna hijau yang berbentuk seperti kincir. Jika kita memutar logo Ades terbaru maka akan kita dapatkan sebuah logo bintang david (detail bisa dilihat di gambar).
The Coca Cola Company merupakan perusahaan air minum yang berbasis di Amerika. The Coca Cola Company mengklaim 1,7 miliar produknya terdistribusi di 200 negara dalam sehari.
Saat ini, The Coca-Cola Company memiliki nilai portfolio US$ 15 miliar di seluruh dunia dan mempekerjakan 700.000 karyawan di seluruh dunia. Coca-Cola masuk ke Indonesia sejak tahun 1927, dan diproduksi secara lokal pertama kalinya tahun 1932.
Saat ini, Coca Cola Amatil Indonesia, cabang dari The Coca Cola Company memiliki sembilan pabrik di Indonesia. Sedangkan air mineral Ades diproduksi di pabrik Coca-Cola Amatil Indonesia di Cibitung.
Sebelumnya juga pernah diberitakan bahwa terdapat pesan anti Islam dalam logo Coca Cola, yang jika logo Coca Cola dilihat melalui cermin maka akan terbaca sebagai tulisan arab yang berbunyi "La Muhammad la Makkah" yang dalam bahasa Indonesia berarti "Tidak untuk Muhammad. Tidak untuk Mekkah".
Tidak hanya itu, Institut Riset Media Timur Tengah (MEMRI) juga pernah merilis pernyataan berbahasa Inggris yang diberikan oleh seorang pemuka Islam di Mesir, dimana dijabarkan bahwa PEPSI sebenarnya adalah kepanjangan dari "Pay Every Penny to Save Israel" atau "Sumbangkan setiap penny untuk menyelamatkan Israel."
Like This..?? Share This Article..........
0 komentar:
Posting Komentar