Kisah pembunuhan yang satu ini memang tidak biasa. Hal ini lantaran korban pembunuhan kerap menampakkan diri di depan warga. Bahkan tetangganya kerap dijumpai korban dalam mimpinya untuk minta pertolongan.
Pembunuhan ini berawal dari cinta segitiga. Warja Suwatman Mandala Putra alias Barja alias Jaja (30) telah lama ingin menceraikan istrinya Sunarsih (46), lantaran dia sudah menikah lagi dengan wanita idamannya di Purwakarta, Jawa Barat.
Hubungan keluarga ini pun sudah tidak harmonis, dan Barja selalu meminta cerai kepada istrinya. Pertengkaran hebat pun terjadi.
Kalap, Barja lalu membekap istrinya yang telah memberinya satu anak itu lalu membenturkan kepalanya ke tembok hingga tewas. Rupanya aksi ini diketahui oleh adik iparnya, Supiati (34). Barja pun lalu membunuh adiknya iparnya tersebut.
Untuk menyembunyikan mayat keduanya, Barja lalu menggali lubang di belakang kamarnya. Mayat istri dan adik iparnya pun dia timbun di lubang tersebut.
Barja pun merasa bahwa aksinya tersebut sangat rapi, hingga pada akhirnya warga sekitar mulai menemukan hal-hal ganjil di rumah Supiati yang beralamat di Jalan Simo Prona Jaya III/2, Surabaya, Jawa Timur itu.
Terbongkarnya kasus lubang kubur dalam kamar rumah Supiati itu karena warga merasakan hawa gaib. Ada perasaan aneh setiap kali warga melintas di rumah milik wanita kakak-adik, Sunarsih dan Supiati itu.
Warga yang lewat di rumah tersebut selalu merasakan keanehan dan bulu kuduk merinding. Warga sekitar akhirnya meminta bantuan paranormal atas persetujuan Ketua RT setempat, Agus.
"Bukan hanya merasakan hawa yang aneh di sekitar rumah, ada beberapa warga yang ditemui korban dalam mimpi. Bu Supiati, dalam mimpi beberapa warga, sedang menangis dan minta tolong," terang Agus menceritakan pengakuan warganya yang kemudian memintanya untuk memanggil paranormal, Minggu (12/8).
Selain ingin membuktikan kebenaran mimpi beberapa orang warganya, Agus juga ingin membuktikan keterangan Barja. Hal ini karena, kepada warga dan tetangga sekitar pria asal Subang, Jawa Barat itu mengatakan akan pindah dan tinggal di kampung halamannya.
"Pak Barja bilang ke orang-orang, kalau istri dan adik iparnya berangkat terlebih dulu ke Subang dengan pesawat pukul 01.00 WIB," terang Agus.
Padahal, warga melihat pakaian dan alat kosmetik kedua korban masih berada di dalam rumah. Selanjutnya, paranormal yang dimaksud pun didatangkan.
"Tiga orang paranormal, mengatakan hal yang sama. Ibu Supiati tidak ada di Jakarta atau tidak ke mana-mana. Posisinya masih di dalam rumah. Dan ada juga yang mengatakan posisinya di dalam kamar belakang," lanjut Agus.
Sabtu (11/8) malam, setelah kerja bakti di kampungnya, Agus disarankan untuk membuka rumah. Setelah melalui proses ritual, tiba-tiba muncul bau busuk yang bersumber dari dalam kamar belakang.
"Kemudian saya lapor ke polisi dan meminta warga untuk tidak memegang apa-pun biar tidak ada sidik jari warga. Dan setelah digali oleh warga dan polisi, ditemukan dua mayat yang dikubur satu liang di dalam kamar," jelasnya lagi.
Saat kedua jasad korban dievakuasi, masih menurut Agus, pakaian yang dikenakan Sunarsih masih sama persis seperti yang dilihatnya kali terakhir pada 7 Agustus lalu.
"Saat itu Sunarsih mengenakan celana pendek dan daster warna biru," terang Agus.
Terkuaknya kasus pembunuhan tersebut membuat polisi memburu Barja. Barja berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian pada Senin (13/8) kemarin. Namun lagi-lagi kasus ini semakin jelas menampakkan selimut mistis.
Dari pemeriksaan sementara, Barja sempat bolak-balik Surabaya-Purwakarta saat dalam pelariannya. Yang mengejutkan, tidak seperti dugaan warga Simo Prona Jaya III, yang mengira pembunuhan kakak-adik yang dilakukan Barja, terjadi pada 7 Agustus.
Hal ini dikarenakan beberapa tetangga mengaku masih melihat kedua wanita ini tanggal 6 Agustus. Warga sekitar rumah tinggal Sunarsih dan Supiati masih melihat keduanya di depan rumah mereka dengan posisi duduk meski tatapan mereka kosong.
Namun kenyataannya, dalam pengakuannya kepada penyidik, Barja mengaku bahwa pembunuhan istri dan adik iparnya dilakukannya pada 30 Juli silam. Lalu mayat keduanya dikubur di satu liang lahat dalam kamar belakang rumahnya pada 31 Juli.
Pengakuan Barja ini pun kembali membuat heboh warga. Lalu siapa yang dilihat warga pada tanggal 6 Agustus lalu yang menyerupai Sunarsih dan Supiati?
Warga meyakini bahwa yang dilihat adalah arwah Sunarsih dan Supiati yang berusaha meminta pertolongan kepada mereka. Karena penampakan tak kunjung direspon, arwah mereka lalu meminta pertolongan kepada para tetangganya dalam mimpi. Hingga akhirnya kasus ini terbongkar.
Like This..?? Share This Article...........
Kisah pembunuhan yang satu ini memang tidak biasa. Hal ini lantaran korban pembunuhan kerap menampakkan diri di depan warga. Bahkan tetangganya kerap dijumpai korban dalam mimpinya untuk minta pertolongan.
Pembunuhan ini berawal dari cinta segitiga. Warja Suwatman Mandala Putra alias Barja alias Jaja (30) telah lama ingin menceraikan istrinya Sunarsih (46), lantaran dia sudah menikah lagi dengan wanita idamannya di Purwakarta, Jawa Barat.
Hubungan keluarga ini pun sudah tidak harmonis, dan Barja selalu meminta cerai kepada istrinya. Pertengkaran hebat pun terjadi.
Kalap, Barja lalu membekap istrinya yang telah memberinya satu anak itu lalu membenturkan kepalanya ke tembok hingga tewas. Rupanya aksi ini diketahui oleh adik iparnya, Supiati (34). Barja pun lalu membunuh adiknya iparnya tersebut.
Untuk menyembunyikan mayat keduanya, Barja lalu menggali lubang di belakang kamarnya. Mayat istri dan adik iparnya pun dia timbun di lubang tersebut.
Barja pun merasa bahwa aksinya tersebut sangat rapi, hingga pada akhirnya warga sekitar mulai menemukan hal-hal ganjil di rumah Supiati yang beralamat di Jalan Simo Prona Jaya III/2, Surabaya, Jawa Timur itu.
Terbongkarnya kasus lubang kubur dalam kamar rumah Supiati itu karena warga merasakan hawa gaib. Ada perasaan aneh setiap kali warga melintas di rumah milik wanita kakak-adik, Sunarsih dan Supiati itu.
Warga yang lewat di rumah tersebut selalu merasakan keanehan dan bulu kuduk merinding. Warga sekitar akhirnya meminta bantuan paranormal atas persetujuan Ketua RT setempat, Agus.
"Bukan hanya merasakan hawa yang aneh di sekitar rumah, ada beberapa warga yang ditemui korban dalam mimpi. Bu Supiati, dalam mimpi beberapa warga, sedang menangis dan minta tolong," terang Agus menceritakan pengakuan warganya yang kemudian memintanya untuk memanggil paranormal, Minggu (12/8).
Selain ingin membuktikan kebenaran mimpi beberapa orang warganya, Agus juga ingin membuktikan keterangan Barja. Hal ini karena, kepada warga dan tetangga sekitar pria asal Subang, Jawa Barat itu mengatakan akan pindah dan tinggal di kampung halamannya.
"Pak Barja bilang ke orang-orang, kalau istri dan adik iparnya berangkat terlebih dulu ke Subang dengan pesawat pukul 01.00 WIB," terang Agus.
Padahal, warga melihat pakaian dan alat kosmetik kedua korban masih berada di dalam rumah. Selanjutnya, paranormal yang dimaksud pun didatangkan.
"Tiga orang paranormal, mengatakan hal yang sama. Ibu Supiati tidak ada di Jakarta atau tidak ke mana-mana. Posisinya masih di dalam rumah. Dan ada juga yang mengatakan posisinya di dalam kamar belakang," lanjut Agus.
Sabtu (11/8) malam, setelah kerja bakti di kampungnya, Agus disarankan untuk membuka rumah. Setelah melalui proses ritual, tiba-tiba muncul bau busuk yang bersumber dari dalam kamar belakang.
"Kemudian saya lapor ke polisi dan meminta warga untuk tidak memegang apa-pun biar tidak ada sidik jari warga. Dan setelah digali oleh warga dan polisi, ditemukan dua mayat yang dikubur satu liang di dalam kamar," jelasnya lagi.
Saat kedua jasad korban dievakuasi, masih menurut Agus, pakaian yang dikenakan Sunarsih masih sama persis seperti yang dilihatnya kali terakhir pada 7 Agustus lalu.
"Saat itu Sunarsih mengenakan celana pendek dan daster warna biru," terang Agus.
Terkuaknya kasus pembunuhan tersebut membuat polisi memburu Barja. Barja berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian pada Senin (13/8) kemarin. Namun lagi-lagi kasus ini semakin jelas menampakkan selimut mistis.
Dari pemeriksaan sementara, Barja sempat bolak-balik Surabaya-Purwakarta saat dalam pelariannya. Yang mengejutkan, tidak seperti dugaan warga Simo Prona Jaya III, yang mengira pembunuhan kakak-adik yang dilakukan Barja, terjadi pada 7 Agustus.
Hal ini dikarenakan beberapa tetangga mengaku masih melihat kedua wanita ini tanggal 6 Agustus. Warga sekitar rumah tinggal Sunarsih dan Supiati masih melihat keduanya di depan rumah mereka dengan posisi duduk meski tatapan mereka kosong.
Namun kenyataannya, dalam pengakuannya kepada penyidik, Barja mengaku bahwa pembunuhan istri dan adik iparnya dilakukannya pada 30 Juli silam. Lalu mayat keduanya dikubur di satu liang lahat dalam kamar belakang rumahnya pada 31 Juli.
Pengakuan Barja ini pun kembali membuat heboh warga. Lalu siapa yang dilihat warga pada tanggal 6 Agustus lalu yang menyerupai Sunarsih dan Supiati?
Warga meyakini bahwa yang dilihat adalah arwah Sunarsih dan Supiati yang berusaha meminta pertolongan kepada mereka. Karena penampakan tak kunjung direspon, arwah mereka lalu meminta pertolongan kepada para tetangganya dalam mimpi. Hingga akhirnya kasus ini terbongkar.
Hubungan keluarga ini pun sudah tidak harmonis, dan Barja selalu meminta cerai kepada istrinya. Pertengkaran hebat pun terjadi.
Kalap, Barja lalu membekap istrinya yang telah memberinya satu anak itu lalu membenturkan kepalanya ke tembok hingga tewas. Rupanya aksi ini diketahui oleh adik iparnya, Supiati (34). Barja pun lalu membunuh adiknya iparnya tersebut.
Untuk menyembunyikan mayat keduanya, Barja lalu menggali lubang di belakang kamarnya. Mayat istri dan adik iparnya pun dia timbun di lubang tersebut.
Barja pun merasa bahwa aksinya tersebut sangat rapi, hingga pada akhirnya warga sekitar mulai menemukan hal-hal ganjil di rumah Supiati yang beralamat di Jalan Simo Prona Jaya III/2, Surabaya, Jawa Timur itu.
Terbongkarnya kasus lubang kubur dalam kamar rumah Supiati itu karena warga merasakan hawa gaib. Ada perasaan aneh setiap kali warga melintas di rumah milik wanita kakak-adik, Sunarsih dan Supiati itu.
Warga yang lewat di rumah tersebut selalu merasakan keanehan dan bulu kuduk merinding. Warga sekitar akhirnya meminta bantuan paranormal atas persetujuan Ketua RT setempat, Agus.
"Bukan hanya merasakan hawa yang aneh di sekitar rumah, ada beberapa warga yang ditemui korban dalam mimpi. Bu Supiati, dalam mimpi beberapa warga, sedang menangis dan minta tolong," terang Agus menceritakan pengakuan warganya yang kemudian memintanya untuk memanggil paranormal, Minggu (12/8).
Selain ingin membuktikan kebenaran mimpi beberapa orang warganya, Agus juga ingin membuktikan keterangan Barja. Hal ini karena, kepada warga dan tetangga sekitar pria asal Subang, Jawa Barat itu mengatakan akan pindah dan tinggal di kampung halamannya.
"Pak Barja bilang ke orang-orang, kalau istri dan adik iparnya berangkat terlebih dulu ke Subang dengan pesawat pukul 01.00 WIB," terang Agus.
Padahal, warga melihat pakaian dan alat kosmetik kedua korban masih berada di dalam rumah. Selanjutnya, paranormal yang dimaksud pun didatangkan.
"Tiga orang paranormal, mengatakan hal yang sama. Ibu Supiati tidak ada di Jakarta atau tidak ke mana-mana. Posisinya masih di dalam rumah. Dan ada juga yang mengatakan posisinya di dalam kamar belakang," lanjut Agus.
Sabtu (11/8) malam, setelah kerja bakti di kampungnya, Agus disarankan untuk membuka rumah. Setelah melalui proses ritual, tiba-tiba muncul bau busuk yang bersumber dari dalam kamar belakang.
"Kemudian saya lapor ke polisi dan meminta warga untuk tidak memegang apa-pun biar tidak ada sidik jari warga. Dan setelah digali oleh warga dan polisi, ditemukan dua mayat yang dikubur satu liang di dalam kamar," jelasnya lagi.
Saat kedua jasad korban dievakuasi, masih menurut Agus, pakaian yang dikenakan Sunarsih masih sama persis seperti yang dilihatnya kali terakhir pada 7 Agustus lalu.
"Saat itu Sunarsih mengenakan celana pendek dan daster warna biru," terang Agus.
Terkuaknya kasus pembunuhan tersebut membuat polisi memburu Barja. Barja berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian pada Senin (13/8) kemarin. Namun lagi-lagi kasus ini semakin jelas menampakkan selimut mistis.
Dari pemeriksaan sementara, Barja sempat bolak-balik Surabaya-Purwakarta saat dalam pelariannya. Yang mengejutkan, tidak seperti dugaan warga Simo Prona Jaya III, yang mengira pembunuhan kakak-adik yang dilakukan Barja, terjadi pada 7 Agustus.
Hal ini dikarenakan beberapa tetangga mengaku masih melihat kedua wanita ini tanggal 6 Agustus. Warga sekitar rumah tinggal Sunarsih dan Supiati masih melihat keduanya di depan rumah mereka dengan posisi duduk meski tatapan mereka kosong.
Namun kenyataannya, dalam pengakuannya kepada penyidik, Barja mengaku bahwa pembunuhan istri dan adik iparnya dilakukannya pada 30 Juli silam. Lalu mayat keduanya dikubur di satu liang lahat dalam kamar belakang rumahnya pada 31 Juli.
Pengakuan Barja ini pun kembali membuat heboh warga. Lalu siapa yang dilihat warga pada tanggal 6 Agustus lalu yang menyerupai Sunarsih dan Supiati?
Warga meyakini bahwa yang dilihat adalah arwah Sunarsih dan Supiati yang berusaha meminta pertolongan kepada mereka. Karena penampakan tak kunjung direspon, arwah mereka lalu meminta pertolongan kepada para tetangganya dalam mimpi. Hingga akhirnya kasus ini terbongkar.
Like This..?? Share This Article...........
0 komentar:
Posting Komentar