Popular Post

Home » » Tanaman yang Menjadi Identitas Sebagian Suku Bangsa di Nusantara

Tanaman yang Menjadi Identitas Sebagian Suku Bangsa di Nusantara

Written By Bodhonk on Sabtu, 14 Juli 2012 | 23.29


Dahulu kala ketika bangsa Portugis menemukan daerah baru maka mereka biasa mendirikan Padrao sebagai bukti kekuasaan mereka. Padrao sunda kelapa yang saat ini tersimpan di Museum nasional Indonesia merupakan salah satu bukti bahwa bangsa Portugis pernah datang ke Nusantara.

Pemberian tanda di daerah yang baru ternyata biasa juga dilakukan oleh sebagian suku bangsa di Indonesia, baik di lakukan secara sengaja atau karena membawa kebiasaan di daerah asalnya. Uniknya suku bangsa di Nusantara hampir semuanya memberi tanda daerah barunya dengan tanaman-tanaman khas daerah asalnya dan sudah terbiasa mengambil manfaat dari tanaman tersebut.


Di Desa Mapane, Poso Pesisir terdapat beberapa pohon lontar

( Borassus flabelifer) atau Tala ( Sulsel ) , Menurut seorang teman yang kebetulan berasal dari Jeneponto, Sulawesi Selatan, keberadaan pohon lontar di Desa Mapane itu menandakan bahwa Sultan Hasanudin dari kesultanan Gowa pernah ke situ atau mungkin dahulu Mapane merupakan bagian Imperium Kesultanan Gowa.


Seperti halnya bangsa Portugis, Kesultanan Gowa pun kata teman saya itu biasa memberi tanda di seluruh wilayah imperiumnya dengan menanam pohon lontar.

Berikut adalah beberapa tanaman yang menjadi ciri khas suku bangsa tertentu di Nusantara tetapi hal ini tidak bisa di jadikan patokan yang mutlak untuk menjadi identitas di zaman sekarang.


1 . Kelor

Bagi suku kaili yang mendiami lembah Palu, tanaman kelor ( Moringa oleifera ) seperti tidak bisa di pisahkan dari kehidupan sehari-harinya. Masakan kelor santan merupakan makanan favorit bagi mereka selain itu tanaman ini dipercaya sebagai penangkal dari jahatnya ilmu hitam. Makanya jangan heran apabila berjalan ke kampung-kampung tempat suku kaili tinggal, kita dengan mudah dapat melihat pohon kelor yang ditanam di depan rumahnya.


2. Jarak

Tanaman yang pernah di budidayakan paksa oleh penjajah Jepang ini seperti wajib di tanam oleh orang-orang dari Sulawesi tengah dan Sulawesi Utara. Jarak (Ricinus communis) oleh mereka sebagai pertolongan pertama untuk menyembuhkan luka terkena benda tajam, daunnya juga bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan penyakit dalam seperti panas dalam, demam pada anak-anak,menurunkan tekanan darah tinggi dll. Sebagian orang juga percaya dengan menanam pohon jarak atau balacai bisa menangkal makhluk halus yang jahat.


3. Padi dan pesawahan

Ketika pangeran Diponogora dan pengikunya di asingkan ke Tondano oleh Belanda, mereka memperkenalkan tehnik menanam padi di sawah. Begitu pula hamparan sawah di pantura Jawa Barat merupakan hasil dari jerih payah para prajurit Mataram Islam yang meluaskan pengaruhnya ke Jawa barat pada masa pemerintahan Sultan Agung. Sebelumnya orang sunda tidak mengenal sistim menanam padi di sawah dan hanya mengenal menanam padi di bukit atau gunung yang biasa disebut Huma. Setelah Kesultanan Mataram Islam meluaskan wilayahnya,mereka tidak hanya mempengaruhi budaya dan bahasa orang sunda tetapi Mataram pun merubah cara bercocok tanam padi di ladang menjadi ditanam di sawah.

Di tempat komunitas Suku Jawa khususnya daerah tranmigrasi pasti selalu di jumpai sawah-sawah yang hijau, Sehingga keberadaan sawah terkadang menjadi identitas adanya suku jawa.



4. Jengkol

Buah Jengkol ( Archidendron pauciflorum) menjadi makanan Favorit untuk orang sunda, selain dimasak dengan cara di rendang atau di semur, orang sunda biasa mengkomsumsi mentah buahnya sebagai lalapan. Meskipun sering mengakibatkan bau busuk apabila di komsumsi, tetapi hal ini tidak menjadikan kapok pengemarnya untuk berhenti mengkomsumsinya. Saya pribadi pun pernah menderita susah buang air kecil ( jejengkolen - Bhs sunda ) akibat terlalu banyak memakan jengkol, tetapi setelah sembuh karena rasa gurih daging buahnya membuat saya bertobat sambel kembali melahap buah ini.

Daerah transmigasi orang Sunda selalu bercampur tempat tinggalnya dengan suku lain. Tetapi yang membedakan di setiap kebun atau halaman rumah orang sunda pasti terdapat pohon jengkol.

Toh pun terdapat pohon jengkol di suatu kebun bukan milik orang sunda di transmigrasi, biasanya pemiliknya mengakui bahwa kebun itu sebelumnya milik orang sunda yang dijual kepadanya.

( Sekarang saya mau menanam jengkol di halaman rumah, supaya ketika kembali berdomisili di Jawa barat , mudah2han bisa terkenang di masa depan bahwa di Komplek ini pernah ada orang sunda datang ke sini, heheheheheh )

Demikian sebagian tanaman yang menjadi identitas sebagian suku bangsa di Nusantara, mungkin ada yang akan menambahkan ?



Like This..?? Share This Article........... 

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

 
Copyright © 2011. Forzant Blog . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website. Inspired from Maskolis