Penelitian terbaru menunjukkan bakteri yang hidup di setiap vagina pada perempuan berbeda-beda. Perbedaan jumlah mikrobiome vagina (komunitas bakteri yang hidup dalam vagina) ini bisa berubah-ubah dalam waktu tertentu pada setiap individu.
Temuan yang dipublikasikan minggu ini di Science Translational Medicine menunjukkan tidak ada standar khusus untuk menentukan vagina sehat atau normal, karena tingkat mikroba mungkin bisa menyebabkan infeksi bakteri pada vagina sebagian perempuan tetapi bisa juga menyehatkan bagi perempuan lain. Temuan ini diharapkan bisa mengubah standar dalam mendiagnosis dan juga pengobatan infeksi vagina yang saat ini berlaku di dokter obstetri dan ginekologi.
Penelitian ini melibatkan 32 wanita yang diminta untuk memberikan sampel bakteri vaginanya yang diambil dua kali seminggu selama 16 minggu.
"Kami terkejut dengan banyaknya perbedaan yang kami lihat diantara para partisipan dan keunikan pola diamati pada setiap partisipan. Ketika kami mengamati 32 wanita, sulit untuk menemukan dua mikroba yang sama ketika mengamati jenis mikroba di vagina mereka," papar Larry Forney, direktur dari Institute for Bioinformatics and Evolutionary Studies di the University of Idaho kepada Timehealthland (7/5).
Para ilmuwan telah mengetahui bahwa secara umum beberapa bakteri tertentu hidup di vagina, seperti bakteri Lactobacillus, yang dapat membantu memerangi infeksi ragi dan melepaskan asam laktat dan senyawa asam lainnya yang membunuh ragi dan bakteri lainnya.
Selain itu, para ilmuwan juga menemukan adanya lima kelompok utama komunitas bakteri dalam vagina. Jenis bakteri dari setiap perempuan berbeda-beda dari berbagai ras.
Para peneliti menjelaskan aktivitas seksual dan menstruasi menjadi faktor utama yang dapat mengubah komunitas bakteri di vagina pada setiap wanita.
0 komentar:
Posting Komentar