Biasanya yang aku temui dan aku nikmati adalah durian berwarna kuning, maksudnya yang berwarna kuning ini daging buahnya bukan kulitnya kan yang aku nikmati bukan kulitnya. Di gambar yang aku temukan daging buahnya berwarna merah darah, tentu saja bukan darah babi atau darah anjing bahkan juga bukan darah manusia. Warnanya alami lho…
Rasa penasaran mulai memaksa tangan untuk terus mengetik kata-kata di kolom pencarian mbah google. Pencarian terus dilanjutkan mulai dengan mencari keaslian fakta durian merah, nama latin, asal muasal, rasanya, dan akhirnya berhenti di halaman post-new wordpress untuk menulis artikel ini.
Sebenarnya saya sudah tahu tentang jenis durian selain yang berdaging buah kuning, yaitu yang berwarna jingga. Asalnya dari kalimantan, dan saya mengetahuinya dari teman yang pernah berkunjung ke mantankali, eh salah yang bener kalimantan. Dan ternyata buah yang bernama lain ambetan atau kedu ini juga memiliki jenis yang daging buahnya berwarna merah dengan nama latin Durio Graveolens Becc.
Kalo membahas tentang rasa, konon durian jingga lebih manis daripada durian kuning. Kalo durian merah menurut orang-orang malaysia dalam blog-blognya(salah satunya), mereka menyebutkan kalo rasanya lebih “lemak“, entah ini apa artinya…
0 komentar:
Posting Komentar