Akhir-akhir ini demam berdarah dengue (DBD) menjadi penyakit yang sedang ‘trend’ di tempat tinggal saya, perumahan Joyogrand. Ada beberapa KK yang terkena penyakit ini dalam kurun waktu yang hampir bersamaan. Bahkan ada satu rumah yang kena tiga orang, jadi harus camping di rumah sakit. Maklum saja, sekali opname paling tidak minimal seminggu harus opname di rumah sakit. Jadi yang kena DBD diopname, yang jaga ya kayak camping khan?. He… he… he…
Sebelum saya menjelaskan cara praktis mengatasi DBD tanpa opname, saya ceritakan dulu ya gejala-gejala demam berdarah.
Gejala Demam Berdarah
Inilah tujuh gejala umum DBD yang pernah dialami oleh seorang rekan saya. Mudah-mudahan bermanfaat untuk Anda.
Pertama, bintik merah. Biasanya di awal demam (masa inkubasi) tidak ada bintik merah. Tapi ada pula yang memang tanpa bintik merah. Bintik merah bisa dibedakan dengan bintik merah akibat alergi. Bintik merah DBD biasanya lebih terlihat permanen, warna merah terlihat berada di bawah lapisan kulit luar.
Kedua, panas tinggi. Panas bisa turun naik atau bisa juga tidak turun sama sekali sepanjang hari.
Ketiga, menggigil dan terasa ngilu tulang. Rasa dingin sekujur tubuh dan ada titik tertentu di salah satu bagian tubuh yang paling terasa ngilu menusuk tulang.
Keempat, feses mengeras dan berwaran hitam. Gejala ini terlihat jika trombosit sudah mulai rendah, berada di bawah ambang normal (150 ribu – 500 ribu).
Kelima, trombosit menurun. Bisa dites darahnya di laboratorium terdekat.
Keenam, sakit mata saat melirik. Melirik ke kiri atau ke kanan terasa sakit.
Ketujuh, tengkuk sakit. Kadang terjadi pula pembengkakan tengkuk.
Jadi, waspadalah jika Anda mengalami panas tinggi berkepanjangan (lebih dari satu hari) dan tidak sembuh juga setelah minum obat penurun panas. Lalu trombosit ada di bawah ambang normal. Waspadalah… bisa jadi Anda adalah pasien selanjutnya yang harus segera opname di rumah sakit terdekat.
Seandainya hal ini terjadi pada diri Anda atau orang terdekat Anda, apakah Anda mau saya tunjukkan caranya agar tidak harus opname di rumah sakit? Tapi, ada syaratnya… Syaratnya adalah… Anda harus punya kemauan kuat untuk melakukannya. Sudah siap?
Pertama, banyak minum air putih. Minimal 20 gelas sehari (gelas ukuran 250 ml), lebih banyak lebih baik.
Kedua, minum obat penurun panas. Cobalah dengan meminum obat penurun panas semacam Paracetamol.
Ketiga, minum air pengganti ion tubuh misalnya Pocari Sweat.
Keempat, minum jus jambu merah. Gunanya untuk meningkatkan trombosit dalam darah, bisa juga menggunakan daun jambu.
Kelima, makan makanan bergizi tinggi. Bilamana perlu lebih banyak makan meskipun biasanya minat makan akan menurun drastis.
Anda tahu? Sebenarnya cara-cara di atas bertujuan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap serangan DBD karena pada dasarnya penyakit demam berdarah tidak perlu obat tertentu untuk menangkalnya dan memang obat DBD itu setahu saya juga belum ada. Ketika leukosti meningkat, trombosit juga akan bertambah (berbanding lurus).
Nah, bila Anda mampu melaksanakan kelima langkah praktis ini secara konsisten insya Allah Anda tidak perlu opname di rumah sakit. Menghemat bukan?
Catatan penting:
Jika memang ‘terpaksa’ opname di rumah sakit maka perhatikan betul obat-obat yang disuguhkan. Karena sampai saat ini belum ada obat untuk penyakit demam berdarah, kecuali obat penurun panasnya. Infus sangat dibutuhkan tapi jangan pernah mau diberikan antibiotik, kecuali kalau ada penyakit lain. Tablet yang diberikan biasanya adalah vitamin.
Perhatikan hasil tes darah dari laboratorium. Kalau trombosit sudah meningkat, grafiknya mulai menjauh dari ambang bawah normal (trend-nya cenderung naik), panas tubuh sudah mulai normal (36-37 °C), tekanan darah/tensi normal, itu tandanya Anda sudah mulai sembuh. Dan ada baiknya Anda minta dokter untuk rawat jalan saja. Alias pulang ke rumah saja. Dan selama di rumah sebaiknya terus minum air putih sebanyak-banyaknya.
Anda punya pengalaman kena DBD? Silahkan post comment dan berbagi pengalaman dalam blog ini. Semoga bermanfaat untuk sesama kita.
0 komentar:
Posting Komentar