Jumat, 31 Agustus 2012
Anda mungkin pernah mendengar Og, sosok raksasa yang sering disebut-sebut dalam alkitab, dan beberapa cerita rakyat juga menggambarkan sosok Og yang besar, dalam Islam ia disebut ‘Uj ibn ‘Anaq sebagai salah satu raksasa disebutkan dalam Al Qur’an (jababirat atau jabbirun). Raja Og, menurut cerita yang saya dengar mempunyai beberapa versi mitos diantaranya berasal dari tanah arab, timur tengah, bahkan di Yunani juga mempunyai cerita yang sama. Scott Roberts dalam bukunya The Rise and Fall of the Nephilim: The Untold Story of Fallen Angels, Giants on the Earth, and Their Extraterrestrial Origins menceritakan mitos manusia raksasa, siapa dan darimana mereka berasal. Tapi mungkin kita akan menemukan beberapa pendapat yang berseberangan dengan keyakinan kita, karena mitos dan yang tertulis dalam sejarah alkitab sering tidak sejalan.
Raja Og memiliki kota kedua (Kota Ashteroth) yang diberi nama oleh Dewi Ashteroth yang juga dikenal sebagai Ratu Surga, dia adalah orang yang religius di zamannya, tapi meyakini agama Pagan. Mitos Raja Og menyebar hingga ke wilayah Ugarit-Fenisia dan Aegea melalui mitologi Yunani yang dikenal sebagai Ogygos Bocotia, kemudian dikenal dalam linguistik Mesir dengan sebutan Anukis Thebes.
Raja Og, Antara Mitos Raksasa Dan Kenyataan
Beberapa Alkitab (termasuk kitab Apokrif) menyebutkan tentang Nefilim yang digambarkan sebagai Raksasa. KitabHenokh menyebutkan ukuran mereka sangat mengerikan, tapi sampai saat ini tidak ada tulang ataupun fosil yang berhasil ditemukan. Dengan kata lain bahwa pencarian bukti keberadaan raksasa hanya sebuah cerita tanpa bukti nyata, ini sangat sulit diterima dalam dunia sains. Walaupun pada kenyataannya arkeolog telah menggali disekitar wilayah yang diduga menjadi tempat terakhir raksasa zaman kuno dalam kurun waktu seratus tahun terakhir.
Suku Nefilim yang tercatat dalam Alkitab antara lain Refaim (Rephiam, yang paling dikenal), Anakin, AVIM, Emim, Gibborim, Horim, Zamzummim dan Zuzim. Mereka dipimpin oleh Raja Og dari Basan yang juga berasal dari Refaim. Menurut cerita rakyat, Raja Og memiliki tempat tidur yang sangat besar terbuat dari kerangka besi, mungkin panjangnya berkisar 14 kaki dan lebarnya 6 kaki. Setidaknya bagian cerita ini menggambarkan bahwa mereka mungkin hidup di Zaman Besi sesuai dengan bukti yang ditemukan arkeologi.
Zaman Besi di Levant berlangsung sekitar tahun 1000-1200 SM, dimana saat itu merupakan masa kejayaan Raja Daud yang membunuh Raksasa Goliath (Nefilim yang ingin memusnahkan ras manusia). Dan setelah Raja Daud tidak ada pernyataan yang menyebutkan tentang Nephilim di Tanah Suci. Kemudian Raja Og merupakan Refaim terakhir, tapi menurut Alkitab dia bukan Nephilim, hanya merupakan garis keturunannya.
Cerita rakyat tentang manusia raksasa tercatat setelah tahun 900 SM. Nabi Musa dikatakan sebagai manusia yang membunuh raksasa Raja Og, dan meninggal pada usia 120 tahun atau disekitar tahun 1300-1400 SM yang mendahului Zaman Besi diwilayah Levant. Tahun 1400 SM diperoleh berdasarkan pada sumber-sumber di Mesir (Exodus), dan tahun 1300 SM berdasarkan sumber tanggal Yahudi. Tahun yang merujuk pada sejarah kuno Raja Og masih merupakan pendapat dan interpretasi, bahkan tanggal Exodus (Mesir) juga tidak pasti. Hal tersebut dikaitkan dengan Nabi Musa yang membuat ular perunggu untuk melindungi manusia dari kematian akibat gigitan ular.
Zaman Perunggu Akhir terjadi diwilayah Levant sekitar tahun 1150 SM, dan menurut arkeologi Nabi Musa hidup diantara Zaman Perunggu dan Zaman Besi. Jika menggunakan penanggalan Mesir maka Nabi Musa hidup sebelum Zaman Besi dan tidak mungkin membunuh Raja Og, atau legenda ini ditulis pada Zaman Besi yang mencakup cerita sebelumnya, kemudian tempat tidur besi ditambahkan ke dalam ratusan jenis cerita (mungkin sudah berubah dari generasi sebelumnya, tapi inti cerita tetap sama). Dan asumsi terbaik, bahwa Musa dan Raja Og hidup di Zaman Besi yang nantinya ikut membawa cerita tentang Gilgal Rephaim.
Gilgal Rephaim Situs Peninggalan Raksasa
Gilgal Refaim berkembang disekitar tahun 3000 SM berdasarkan penanggalan sistem radiokarbon Potsherds, tes lichenometric, dan keselarasan astronomi dari titik balik matahari musim panas. Sekitar tahun 1000 SM bagian tengah Cairndibangun dan dianggap sebagai Dolmen (monumen prasejarah dari batu) meskipun ukurannya sangat besar. Terlihat bahwa Refaim Gilgal dibangun pada rentang waktu sekitar 2000 tahun. Monumen Gilgal Refaim pertama kali diisi dengan observatorium astronomi dan pusat kultis, kemudian dibangun Cairn yang rumit di pusatnya.
Makam yang ditemukan dikaitkan dengan Raja Refaim atau Raja Og, dan kisah Alkitab tentang kekalahan Refaim paling banyak menyebutkan Nabi Musa. Raja Og diangkat sebagai Raja Basan yang meliputi Dataran Tinggi Golan yang dibangun Gilgal Refaim, yang kemudian dikalahkan oleh Nabi Musa. Raja Og diduga hidup pada Zaman Besi saat pembangunan Cairn, dan bisa saja terkubur di dalam monumen Refaim Gilgal.
Argob yang dinyatakan dalam Alkitabiah sebagai dataran tinggi vulkanik, Kota-kota raksasa tercatat pernah berada di sana. Kota Porter, Graham, Thomson, Burckhardt dan lainnya berada di tepi pulau karang. Ada juga peninggalan dolmen disana. Vulkanik mengangkat meja batu seperti sebidang tanah yang juga dikenal sebagai Lejah, orang-orang Yunani dan Romawi menyebutnya sebagai Trakhonitis. Ibukota Raja Og dikenal sebagai Kota Edrei yang saat ini dikenal sebagai Dar’a terletak. Kota Kanaan (Canaanite) dianggap sebagai salah satu kota tertua di Suriah, Ashteroth juga dikenal sebagai Asyterot-Karnaim yang diduga terletak 8 mil di barat laut yang dikenal sebagai Tell Ashareh.
Raja Og Hidup Diantara Nuh, Ibrahim Dan Musa
Ada banyak cerita mitos Raja Og diantaranya tercatat dalam literatur Rabbinical, Perjanjian Lama, literatur Islam dan beberapa tercatat dalam literatur dluar Alkitab. Dalam semua cerita disebutkan bahwa Raja Og adalah raksasa, bahkan Og berada di zaman Nabi Nuh. Og telah diselamatkan dari banjir dengan bantuan Nuh, kisah ini disebabkan teka-teki Nefilim (Nephilim) yang menyebutkan bahwa ‘Nefilim selamat dari banjir besar ketika orang lain tewas’.
Semua filosofis itu terlihat sama, bagaimana menggambarkan Nefilim yang ada sebelum banjir dan Nefilim yang hidup sesudah bencana banjir. Yang paling ganjil adalah: bahwa mitos ini menggabungkan Raja Og dari Basan, dalam setiap mitos Nefilim menjelaskan cerita tersbut tetapi secara khusus diidentifikasi sebagai Raja Og. Mitos yang lebih membingungkan tercatat dalam literatur Rabbinical, bahwa Raja Og melarikan diri ke Palestina di mana tidak ada bencana banjir (dari Rashi ke Niddah).
Menurut mitologi tradisi Islam, Raja Og disebutkan sebagai putra adik Nabi Nuh yang kemudian dibunuh oleh Musa. Mitos lain tentang Bahtera Nuh, bahwa salah satu wanita didalam bahtera sedang mengandung anak Nefilim yang akan menjadi istri Ham. Dan tentunya Nefilim lahir dan hidup setelah bencana banjir. Cerita Nefilim tidak hanya dengan Nuh dan Ibrahim, tetapi secara umum menyatakan bahwa mereka benar-benar makhluk yang terkenal.
Ada mitos misteri dibalik kelahiran Nuh, cerita ayah Nuh (Lamekh anak Metusalah). Sesuai dengan Kitab apokrif, ketika Nuh membuka matanya maka seluruh rumah bersinar seperti matahari. Prasangka bahwa semua ini berkaitan dengan supranatural yang membuat ayah Nuh mempertanyakan kesetiaan istrinya. Dalam arti bahwa ia memiliki hubungan dengan malaikat karena Nuh akan dianggap bangsa Nefilim yang merupakan hasil perkawinan seorang wanita (manusia) dengan seorang pria (malaikat yang turun dari langit). Ibu Nuh menyangkal dan semua itu dinyatakan oleh Idris (Henokh). Metusalah bertanya pada Idris (ayahnya) mengenai hal ini dimana Idris harus mengunjungi Surga, dan Idris menegaskan bahwa Nuh sebenarnya anak Lamekh.
Mitos lain tentang Raja Og berkaitan dengan Ibrahim. Menurut cerita, Raja Og telah memberitahu Ibrahim tentang penculikan yang dilakukan Raja Kedorlaomer, hingga Raja Og dan Ibrahim sangat akrab. Ibrahim hidup di antara Nefilim yang kebetulan menghuni Kanaan, Raja Og di kedua cerita ini memiliki agenda tersembunyi. Dalam cerita disebutkan, setelah Bahtera Nuh berlabuh akhirnya Og mencoba merayu Sarah, tak lain merupakan istri Nuh. Kemudian dimasa Ibrahim, Raja Og berharap bahwa Ibrahim akan dibunuh dalam upaya penyelamatan Lot dan agar bisa menikahi Sarah, istri Abraham. Tema cerita yang memiliki kesamaan nama istri para Nabi, mendasari seksual Nefilim.
Cerita rakyat menyatakan bawah Raja Og hidup selama 3000 tahun walaupun ada juga yang menyebutkan hanya 900 tahun. Og mungkin saja seorang prajurit yang luar biasa, raja yang diakui hingga tercatat dalam mitos fantastis, bahkan tertuang dalam Alkitab. Hidupnya yang panjang memungkinkan dia berinteraksi dengan para pemimpin agama besar yang hidup di rentang waktu tersebut. Kronologi umur panjang Raja Og justru membuat arkeolog dan sarjana Alkitab kesulitan menemukan ‘siapa sebenarnya Raja Og’ untuk membuat suatu cerita yang akurat.
Siapakah Raja Og?
Bagi saya, Raja Og adalah seorang Tokoh Heroik yang hidup di Zaman Besi, dia raksasa atau pandangan itu hanya dalam pikiran manusia (hingga saat ini). Bisa saja dia seorang manusia yang sangat kuat bertubuh tinggi dan tinggal diwilayah Edrei, mengingat ukuran Nuh pada zamannya jauh lebih besar dari saat ini.
Satu hal yang menjadi tanda tanya dalam penulisan cerita Raja Og, seperti pada zaman Nabi Musa yang menyebutkan Raja Og dan pasukannya berada di luar untuk mengalahkan Musa dan mungkin membunuh mereka semua, jadi dalam hal ini Raja Og adalah musuh yang pasti. Dalam mitos Nuh, Og dibantu agar bertahan hidup melewati bencana banjir. Sementara di zaman Ibrahim, dia dekat dengan Raja Og dan tidak ada permusuhan yang ditunjukkan antara keduanya.
Like This..?? Share This Article...........