Popular Post

Home » » Ada Semar di Klenteng Tjing Tie Miao

Ada Semar di Klenteng Tjing Tie Miao

Written By Bodhonk on Kamis, 29 November 2012 | 14.16

Ada Semar di Klenteng  Tjing Tie Miao


Umumnya di setiap Klenteng memiliki Patung Dewa (Kongco) para leluhur suci dari Tiongkok, tapi di Klenteng Tjing Tie Miao, Budi Luhur Sakti, Semarang, memiliki Kongco  “Eyang Semar”.
Klenteng Tjing Tie Miao, sejak zaman penjajahan Belanda berlokasi di Jalan dr.Cipto Semarang. Karena perkembangan keadaan, klenteng tenggelam oleh bangunan baru lain yang lebih tinggi dan modern.
“Atas kesepakatan pengurus dan umat, sekitar 10 tahun lalu, disetujui memindah klenteng ke lokasi baru, di Jalan Lingkar Tanjung Mas, Semarang sampai kini, demikian,”  jelas Hadi Pranoto, Ketua Harian Klenteng Kuil Tjing Tie Miao.    
Hadi Pranoto berkisah tentang Kongco Eyang Semar, bermula pada 31 tahun silam. Saat itu kehidupan klenteng di Indonesia diliputi suasana buram. Pemerintah Orde Baru, melakukan karantina budaya dan ritual orang Tionghoa.
Semua klenteng dilarang operasional, kecuali jika difungsikan sebagai vihara. Pada  suasana memrihatinkan itu, ketua pengurus klentengsaat itu suatu malam bermimpi, ditemui “roh Kongco Eyang Semar” yang bersemayam di pantai Parangtritis, Laut Selatan.
Ketua Pengurus Klenteng dan beberapa anggota, diam-diam melakukan ritual ghaib “thiam”, di Parangtritis-Yogyakarta, di tepi pantai Laut Selatan. Malam itu saat ritual berjalan, tiba-tiba “sang ketua” mengalami trance.
Kedua tangannya mengeduk-ngeduk pasir pantai. Pada kedalaman 30 cm, ditemukan benda aneh sebesar ibu jari berwarna kehitaman,  berbentuk “semar” dari bahan perunggu.
Sesampai di Klenteng Kuil Tjing Tie Miao, arca perunggu itu dibuatkan altar khusus. Kemudian dimuliakan dan disembah seperti Kongco lainnya yang ada di klenteng itu. Bedanya pada sesaji minuman ditaruh di tiga “cu-ching” (tempat minuman dewa), dihaturkan tiap pagi dan sore dimeja altar.
Kongco lain berupa air teh pahit, sesekali arak. Buat Kongco Eyang Semar, berupa kopi dan air putih dalam “kendi”, tak boleh ketinggalan satu-dua “Pisang Raja”.
Menurut Hadi Soebroto (75), yang sudah lebih sepuluh tahun jadi juru kunci klenteng ini, umat yang sembahyang di Klenteng Kuil Tjing Tie Miao, umumnya warga Tionghoa. Ketika berada didepan altar Kongco Eyang Semar, sembahyangnya justru lebih khusuk.
Setelah diselidiki, ada sesuatu yang istimewa dari kongco itu. “Umat yang ritual di depan Kongco Eyang Semar, rata-rata mohon agar hidupnya mendapat kesuksesan dan hampir semuanya dikabulkan”, ujar sang juru kunci.
Belum lama ini, ujar Soebroto, dua wanita muda Tionghoa lulusan ITB, tiap hari berdoa di Kongco Semar dan selalu bawa sesaji pisang raja. Tiga bulan kemudian, mereka tak tampak.  Beberapa bulan kemudian, keduanya baru muncul dan bersembahyang di Kongco Eyang Semar. Pulangnya, memberi “ang-pao” ratusan ribu pada Soebroto dan berkata, hidup mereka telah sukses, mendapat pekerjaan dengan posisi bagus disuatu perusahaan swasta.
Thay Swee
Klenteng Kuil Tjing Tie Miao, adalah satu-satunya diantara ribuan klenteng yang ada di Indonesia, yang mempunyai dan memuja 60 dewa “Thay-swee”. Kepercayaan terhadap dewa-dewa Thay-swee, pada umumnya dianut oleh klenteng yang beraliran/agama “Taoisme”. Keberadaan dan pemujaan pada para dewa “Thay-swee”, memang keistimewaan yang melekat pada klenteng ini, ucap Hadi Pranoto.
Thay-swee jika disederhanakan, semacam zodiac diciptakan berdasarkan budaya Tiongkok. Tiap tahun, Dewa Thay-swee yang bertugas selalu berbeda. Karena berganti, dari satu dewa ke dewa lain, berotasi diantara 60 Dewa Thay-swee dan berjalan dalam siklus 60 tahun. Setiap Dewa 
Thay-swee, memiliki identitas dan penampilan diri serta karakter sendiri-sendiri. Sosok/profil mereka masing-masing, merupakan simbol untuk membaca tanda-tanda zaman.
“Komandan” 60 Dewa Thay-swee, adalah “Dewa Seng Hong Yaa”. Dewa ini boleh dibilang Maha Dewa. Menurut Taoisme, dia adalah penguasa alam keghaiban. Tapi juga diserahi tugas menguasai kehidupan dan perputaran didunia. 


Like This..?? Share This Article...........

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

 
Copyright © 2011. Forzant Blog . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website. Inspired from Maskolis