Popular Post

Home » » Faham Fobia Islam Terselubung dalam Film Taken 2

Faham Fobia Islam Terselubung dalam Film Taken 2

Written By Bodhonk on Rabu, 31 Oktober 2012 | 20.35



Anda menyukai film Taken yang rilis tahun 2008 lalu? Kalau “ya”, pasti menantikan film keduanya. Masih dibintangi oleh Liam Neeson dan naskahnya masih ditulis oleh Luc Besson, film ini akan kembali meramaikan film-film aksi di tahun ini. Cerita  didalam film ini masih melanjutkan cerita  seri film pertamanya. Pada film pertama,mantan agen CIA Bryan Mills berhasil menyelematkan putri satu-satunya dengan membunuh penculiknya. di film keduanyasang ayah penculik tidak terima dan merencanakan untuk balas dendam dengan menculik seluruh keluarga Bryan Mills termasuk dirinya sendiri ketika mereka sedang berlibur di Istanbul.
Coba kita simak ayat berikut ini:

Terbukanya rahasia penyakit akut kebencian terhadap Islam dalam hati musuh-musuh Islam.

Allah SWT bersabda:

Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi” (Ali Imran:118).

Tapi taukah anda ternyata film lanjutan Taken ini(Taken 2) menggambarkan umat Islam dengan watak antagonis.

WAKTU Selesai menonton film lanjutan  yang di penuhi aksi Taken 2: Liam Neesonmembawa penulis kepada suatu kesimpulan yang dapat saya ambil yaitu  satu lagi analisis negatif  yang berbaur isu yang terselubung oleh Barat terhadap masyarakat Islam. Filmini adalah kesinambungan dari film pertama Taken yang mengisahkan seorang bekas agen kerajaanBrian Mills yang menyelamatkan anak perempuannya, Kim, yang telah diculik sekumpulan penjahat beragama Islam.
Film ini walaupun menarik karena penuh aksi dan terdapat unsur kekeluargaan, tetapi pada masa sama ia juga berbahaya karena menyebarkan faham semangat fobia Islam. Dalam film ini, Islam digambarkan sebagai agama yang ganas.
Film ini juga telah berada di tangga teratas film Hollywood di beberapa minggu SETELAH penayangannya perdananya.
Bagaimana penayangan perdananya di bioskop di indonesia?
Mills ditampilkan sebagai hero dalam film Taken pertama, manakala Taken 2 pula, anaknya Kim memainkan peranan hero yang cuba menyelamatkan ayah dan ibunya yang diculik sekumpulan pengganas Muslim karana ingin membalas dendam atas kematian anak serta rekan-rekan mereka.

Sudah tentu watak antagonis dalam film itu adalah orang Islam.pada babak awal cerita dibuka dengan bacaan surah al-Fatihah ketika pengebumian penjenayah muslim yang dibunuh oleh Mills dalam misi menyelamatkan anak gadisnya dalam Taken pertama.
Film ini walaupun menarik karena penuh aksi dan terdapat unsur kekeluargaan, tetapi pada masa sama ia juga berbahaya karena menyebarkan semangat fobia Islam. Dalam film taken 2, Islam digambarkan sebagai agama  yang ganas.
Orang Islam terjangkit sindikat pelacuran, pembunuhan dan jenayah-jenayah lain yang mengamalkan budaya Islamic seperti memberi salam (secara sempurna) kepada rekan penjenayah lain.
Laungan azdan juga kerap kali kedengaran setiap kali adanya babak cerita yang mencemaskan dengan penuh aksi dalam film yang mengambil  penggambaran di Istanbul, Turki, negara tempat tinggal para Khilafah Uthmaniyyah terakhir sesudah dihapuskan pada 1924 seakan-akan sengaja menggiris hati umat Islam di seluruh dunia.
Ini bukanlah film pertama produksi Barat terutama Amerika (AS) yang menyebarkan benih-benih fobia Islam melalui seni perfilman. Selain film Taken (satu dan dua), terdapat film lain yang mendapat sambutan hangat antaranya Beyond Borders, Special Forces dan terbaru Innocent of Muslims.
Sudah di katakan sebelum, Barat akan mempertahankan film itu terutamaInnocent of Muslims atas nama ‘kebebasan asasi’, tetapi malangnya mereka tidak menghormati sensitif  agama masyarakat Muslim dibenua lain.
Barat kelihatan berat sebelah dan bersikap defensif apabila menampilkan watak utama dalam kebanyakan film yang digambarkan sebagai polis dan hakim dunia walaupun hakikatnya banyak peristiwa besar kehancuran jiwa manusia bermula daripada tangan mereka sendiri.
Tuduhan Barat mengaitkan Islam dengan keganasan sudah tentu jauh meleset. Sejarah mencatatkan Islam tersebar ke pelusuk dunia tanpa melalui mata pedang seperti mana dicanangkan mereka.
Lihat saja Mesir, walaupun diperintah Muslim untuk beberapa abad sehingga hari ini, tetapi statistik menunjukkan lebih 40 ribu penduduk Mesir beragama kristian secara keturunan. Di India, lebih 80 peratus beragama Hindu walaupun Islam pernah memerintah wilayah India.
Di  Indonesia, Malaysia,brunei,thailand,dan asean lainya Islam menjadi agama persekutuan kedua-dua negara tanpa sebarang pertumpahan darah. Ini sudah cukup menafikan mitos dari Barat yang mengatakan Islam agama yang menganjurkan  faham yang ganas.
Suatu fenomena paling menarik ialah peningkatan penganut Islam di AS. Walaupun berbagai cara dibuat untuk mengobarkan api fobia Islam ke seluruh dunia, tetapi sebaliknya pula berlaku. Ini boleh dilihat dengan melihat gelombang peningkatan penduduk yang mulai memahami islam, seterusnya menganut Islam.

Berita fobia mengenai Islam telah membuka mata masyarakat Barat lain untuk mengetahui ajaran Islam  yang sebenarnya. Mitos yang dicanang AS sebenarnya memakan diri  mereka sendiri karena pada 1970, terdapat 100,000 Muslim di negara itu, tetapi pada 2008, terdapat 9 juta Muslim dan dijangka terus meningkat.
Peningkatan ini berterusan terutama selepas publisitis meluas mengenai Islam,peristiwa 9/11. Fenomena ini dibantu oleh pendakwah Muslim yang komite islam di seluruh dunia  menjelaskan ajaran sebenar Islam yang sesuai dengan fitrah manusia.
Novelis dan ahli politik, George Bernard Shaw menegaskan: “Agama yang akan menjadi pilihan golongan terpelajar, bertamadun dan yang sedar pada masa  akan datang hanyalah Islam.”
Justru, elemen fobia Islam dalam film terbitan Barat harus ditangani dengan kerja dakwah yang lebih sistematik dan menyeluruh seperti terbitan film Islami yang menggambarkan ajaran Islam sebenar-benarnya, menghidupkan al-Quran dan sunnah Rasulullah dalam kehidupan harian serta menganjurkan dialog peradaban untuk memperbetulkan persepsi masyarakat mengenai Islam sebenar.
Islam merupakan agama yang paling cepat tersebar di Eropa. Hal itu merupakan bentuk kekalahan telak peradaban Barat dan mereka sangat ketakutan akan hal itu. Karena itu, kemudian munculah pelecehan-pelecehan dan penghinaan terhadap Islam untuk menjauhkan orang-orang Barat dari Islam atau bahkan hanya berfikir untuk mengenal Islam.
COBA KITA PETIK PERKATAAN TOKOH-TOKOH BERIKUT INI YANG DI PETIK DARI 

Dr. Zuwaimer;KANADA di dalam bukunya “Timur dan Tradisinya” mengatakan, “Tidak diragukan lagi bahwa Muhammad adalah termasuk pemimpin agama terbesar. Bisa juga dikatakan bahwa dia adalah seorang reformis, mumpuni, fasih, pemberani dan pemikir yang agung. Tidak boleh kita menyebutnya dengan apa yang bertentangan dengan sifat-sifat ini. Al-Qur’an yang datang besama Muhammad dan sejarahnya menjadi saksi atas kebenaran klaim ini.

Bretly Hiler: JERMAN di dalam bukunya “Orang-Orang Timur dan Keyakinan-keyakinan Mereka” mengatakan, “Muhammad adalah seorang kepala negara dan punya perhatian besar pada kehidupan rakyat dan kebebasannya. Dia menghukum orang-orang yang melakukan pidana sesuai dengan kondisi zamannya dan sesuai dengan situasi kelompok-kelompok buas di mana Nabi hidup di antara mereka. Nabi ini adalah seorang penyeru kepada agama Tuhan Yang Esa. Di dalam dakwahnya, dia menggunakan cara yang lembut dan santun meskipun dengan musuh-musuhnya. Pada kepribadiaannya ada dua sifat yang paling utama dimiliki oleh jiwa manusia. Keduanya adalah ‘keadilan dan kasih sayang’.

Bernardesho seorang pemikir Inggris di dalam bukunya “Muhammad” mengatakan, “Dunia ini sangat membutuhkan pemikiran Muhammad. Nabi inilah yang meletakkan agamanya senantiasa dalam posisi terhormat dan tinggi, agama yang paling kuat di dalam mencerna seluruh peradaban dan kekal sepanjang masa. Saya melihat banyak dari anak keturunan bangsaku yang masuk agama ini dengan bukti nyata. Agama ini akan mendapatkan kesempatan yang luas di benua ini ” maksudnya adalah Eropa. Bahwa para tokoh agama pada abad pertengahan, akibat dari kebodohan dan fanatisme, telah menggambarkan agama Muhammad dengan gambaran yang gelap. Mereka menyebut agama Muhammad sebagai musuh bagi Kristen. Namun setelah saya mengkaji tentang orang ini (Muhammad), saya menemukan kekaguman yang luar biasa. Saya sampai pada kesimpulan bahwa dia bukan musuh bagi Kristen. Namun sebaliknya harus disebut penyelamat manusia. Dalam pandangan saya, sekiranya dia memegang kendali dunia pada hari ini pastilah dia bisa menyelesaikan masalah kita yang dapat menjamin perdamaian dan kebahagiaan yang menjadi harapan manusia.

Professor bahasa Aramaic, Snersten Elasogi di dalam bukunya “Sejarah Hidup Muhammad” mengatakan, “Sungguh kita tidak netral pada Muhammad kalau kota mengingkari apa yang ada pada dirinya, berupa sifat-sifat yang agung dan keistimewaan-keistimewaannya. Muhammad telah terjun di dalam perang kehidupan yang benar menghadapi kebodohan dan kesemrawutan, tetap teguh pada prinsipnya. Dia terus memerangi tindakan yang melampaui batas sampai berakhir pada kemenangan yang nyata. Sehingga syariatnya menjadi syariat yang paling sempurna, dia di atas para tokoh agung sejarah.
Seorang orientalis Amerika Sneks di dalam bukunya “Agama Arab” mengatakan, “Muhammad muncul 570 tahun setelah Isa. Tugasnya adalah untuk meningkatkan akal manusia dengan memberinya dasar-dasar utama dan akhlak yang mulia, mengembalikan kepada keyakinan Tuhan yang Esa dan kehiduan setelah kematian.”

Michel Hart di dalam bukunya “Seratus Tokoh dalam Sejarah mengatakan, “Pilihan saya Muhammad menjadi orang pertama yang terpenting dan teragung sebagai tokoh sejarah telah mengagetkan para pembaca. Namun dia (Muhammad) adalah satu-satunya tokoh dalam semua sejarah yang sukses dengan kesuksesan sangat tinggi pada tingkat Agama dan Dunia. Ada banyak rasul, nabi dan para pemimpin yang memulai dengan misi-misi agung. Namun mereka meninggal tanpa penyempurnaan misi-misi tersebut, seperti Isa di Kristen, atau yang lain telah mendahului mereka, seperti Musa di Yahudi. Namun Muhammad adalah satu-satunya (Rasul) yang menyempurnakan misi agamanya, menetapkan hukum-hukumnya dan diimani oleh bangsa-bangsa selama hidupnya. Karena dia mendirikan negara baru di sisi agama. Sedang di bidang dunia dia juga menyatukan kabilah-kabilah di dalam bangsa, menyatukan bangsa-bangsa di dalam umat, meletakan buat mereka semua asas kehidupannya, menggariskan masalah-masalah dunianya, meletakannya pada titik tolak menuju dunia. Dan juga di dalam hidupnya, dia adalah (Rasul) yang memulai risalah agama serta dunia dan menyempurnakannya.

Seorang sastrawan dunia, Lev Tolstewi, yang karya sastranya dianggap sebagai sastra yang paling bernilai tercatat dalam peninggalan kemanusiaan. Dia mengatakan, “Cukuplah Muhammad sebagai kebanggaan karena dia telah membebaskan umat hina yang haus darah dari cakar-cakar setan tradisi yang tercela. Membuka di depan muka mereka jalan yang tinggi dan maju. Bahwa syariat Muhammad akan menguasai dunia karena kesesuaiannya dengan akal dan kebijaksanaan.”

Dr. Shaberk asal Austria mengatakan, “Sesungguhnya manusia pasti bangga memiliki afiliasi dengan tokoh seperti Muhammad. Dia itu meski dengan keumiannya (tidak bisa baca dan tulis) beberapa belas abad yang lalu mampu membuat undang-undang. Kita orang Eropa akan menjadi sangat bahagia apabila bisa sampai ke puncaknya.”

Seorang Filsuf Inggris yang penah mendapatkan hadiah Nobel, Tomas Karlil di dalam bukunya “Para Pahlawan” mengatakan, “Sungguh menjadi sangat aib bagi siapapun yang berbicara pada masa ini mengeluarkan ungkapan bahwa agama Islam adalah kedustaan dan bahwa Muhammad adalah penipu. Kita harus memerangi penyebaran kata-kata yang absurd dan memalukan ini. Sesungguhnya risalah yang ditunaikan utusan (Rasul) tersebut masih menjadi pelita yang bercahaya selama 12 abad lamanya. Apakah ada di antara kalian yang mengira bahwa risalah ini yang menjadi pegangan hidup dan matinya jutaan orang yang tak terhidung jumlahnya adalah kedustaan dan penipuan.

Sedang seorang Sastrawan Jerman Gotah mengatakan, “Sesungguhnya kita warga Eropa dengan seluruh pemahaman kita, belum sampai kepada apa yang telah dicapai Muhammad. Dan tidak akan ada yang melebihi dirinya. Saya telah mengkaji dalam sejarah tentang keteladanan yang tinggi untuk umat manusia ini. Dan saya temukan itu pada Nabi Muhammad. Demikianlah seharusnya kebenaran itu menang dan tinggi, sebagaimana Muhammad telah sukses menundukan dunia dengan kalimat tauhid.”WASSALAM

Like This..?? Share This Article........


0 komentar:

Posting Komentar

Followers

 
Copyright © 2011. Forzant Blog . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website. Inspired from Maskolis