Apa yang dibayangkan hampir setiap orang ketika menyebut kata 'bakteri,' yang terbayang dalam benak pastilah makhluk hidup yang amat kecil dan menyebabkan penyakit. Padahal, tidak semua bakteri itu jahat.
Walaupun seorang ahli biologi mikro, Anne Maczulak menegaskan, bahwa manusia tak bisa hidup tanpa bakteri. Namun penulis buku ‘Allies and Enemies: How the World Depends in Bacteria’ juga menjelaskan bahwa sebagian besar manusia mempelajari bakteri dalam konteks penyakit.
Hal inilah yang membuat manusia cenderung berpikir tentang bahaya yang ditimbulkan bakteri sehingga dibuatlah obat-obat untuk melawan dan melemahkan bakteri. Namun, sumber antiobitik bukan hanya bisa didapat dengan mengonsumsi obat.
Beberapa makanan diketahui mengandung zat antibiotik yang bisa membantu membersihkan darah dan membunuh bakteri jahat secara alami. Dalam istilah herbalogi, zat yang bersifat antibiotik ini disebut dengan astringent.
Bawang
Menurut catatan, sudah sejak 3.500 tahun lalu bawang dipakai dalam dunia pengobatan. Bumbu dapur yang satu ini memiliki antibiotik yang kuat dan membantu mengurangi penyakit yang disebabkan kontaminasi bakteri.
Ratusan penelitian yang pernah dipublikasikan menyebutkan bawang secara alami memiliki komponen yang bersifat melindungi saraf dan sistem kardiovaskular, meningkatkan fungsi imun, melawan pertumbuhan tuor, serta membantu fungsi hormon yang sehat.
Manfaatkan keampuhan bawang dengan mengonsumsinya setiap hari. Meski sebenarnya bawang mentah mengandung banyak komponen berkhasiat, namun bawang yang diolah dengan cepat kandungannya tak berkurang banyak.
Madu
Aktifitas mengumpulkan madu konon sudah berlangsung sejak 10.000 tahun yang lalu. Bukti yang mengandung pendapat ini adalah temuan gambar pada dinding di sebuah gua di Valensia, Spanyol.
Madu bekerja sebagai antibiotik alami yang sangggup mengalahkan bakteri mematikan. Madu sangat asam sehingga tidak cocok untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri. Madu juga menghasilkan hidrogen peroksida yang merupakan antiseptik luar biasa.
Kekentalan madu yang sedikit mengandung air menghasilkan sebuah proses yang disebut osmosis dimana madu akan menyerap air dari bakteri dan mengeringkannya. Kandungan zat antibiotik dalam madu juga berguna untuk mengalahkan kuman patogen penyebab panyakit infeksi.
Teh
Teh hijau merupakan minuman yang sudah dikenal sejak lama dan salah satu minuman favorit. masyarakat Mesir. Menurut studi yang hasilnya dipresentasikan pada pertemuan Society for General Microbiology di Edinburgh, Scotland, teh hijau dapat membuat antibiotik
menjadi lebih efektif tiga kali lipat melawan bakteri yang telah resisten ataupun bakteri super sekalipun. Teh hijaunya sendiri memang mengandung antibiotik namun bukan golongan yang paling kuat.
Sebagian besar justru membantu proses pencernaan atau proses penguraian benda busuk. Sementara itu sebagian kecil bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan adalah bakteri yang disebut bakteri patogen.
Bakteri dapat ditemukan di hampir di semua tempat, kecuali pada lokasi yang steril, seperti dalam aliran darah dan sumsum tulang belakang. Habitat alami mereka adalah di tanah, tumbuhan, air, kulit, dan dalam saluran pencernaan manusia dan hewan.
Like This..?? Share This Article........
0 komentar:
Posting Komentar