mitologi Yunani adalah para penguasa bumi sebelum para dewa Olimpus. Pemimpin mereka bernama Kronos yang nantinya akan digulingkan oleh Zeus. Ke-12 Titan adalah anak dari Uranus dewa langit dan Gaia dewi bumi.
Nah, yang kita bicarakan sekarang bukan Titan sebagai mitos, tetapi Titan asli. Yakni bulan terbesar di Planet Saturnus.
Banyak pendapat menyebut kalau Titan memiliki jutaan kubik air, sehingga jadi harapan menjadi “Bumi ke-2”. Penelitian pun dengan gencar menyelidiki Titan lebih intensif lagi.
Rupanya angan-angan menjadikan Titan tempat tinggal baru bagi umat manusia harus “menelan kopi pahit”. Pihak NASA menyimpulkan, memang benar Titan seperti bumi yaitu memiliki cairan di atmosfer yang bisa menimbulkan hujan ke atas permukaan planetnya.
Tapi di Titan bukan hujan air, melainkan hujan metana. Hujan tersebut pun hanya datang sekali dalam 1000 tahun. Temuan ini disajikan oleh Dr. Ralph Lorenz saat konferensi Bulan dan Planet di the Lunar and Planetary Science Conference (LPSC), Texas.
“Titan sangat menarik, punya analogi yang sama tetapi berbeda dengan bumi. Angin dan hujan memahat permukaan, menghasilkan saluran sungai, danau, bukit pasir dan garis pantai,” jelas Dr. Ralph.
Tapi di Titan, hidrokarbon cair mengambil tempat air. Dengan hujan metana, maka suhunya mencapai 179 derajat Celcius. Perhitungan ini didasarkan pada temuan badai hujan yang terjadi pada tahun 2004 dan 2010 di Titan – pada dua tempat yang berbeda.
"Anda membutuhkan waktu berabad-abad untuk menunggu datangnya hujan di Titan. Saat itu terjadi, hujan (metana) yang turun curahnya bisa puluhan sentimeter bahkan meter tingginya,” urai Dr. Ralph lebih lanjut.
Artinya, kalau kamu termasuk pemerhati Alien atau ingin mencari “bumi lain” di sistem tata surya maka harus bersabar dan terus mencari. Sementara, kita nikmati dan jagalah bumi. Karena hanya bumi saja yang dibuat Tuhan untuk umat manusia.
0 komentar:
Posting Komentar