Baru-baru
ini kita ketahui terjadi bencana gempa bumi dahsyat yang diikuti dengan
Tsunami di Jepang. Selain Tsunami ternyata gempa bumi ini menyebabkan
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Fukushima, Jepang mengalami
kerusakan yang ujung-ujungnya menimbulkan kebocoran nuklir.
Terkait hal di atas, saya jadi kepingin cari tahu 10 Besar Bencana Kebocoran Nuklir Sepanjang Sejarah Bumi ini. Untuk itu saya pun mencari tahu di beberapa situs untuk mengumpulkan informasi, dan berikut ini adalah hasilnya.
Sebelum masuk ke Daftar 10 Besar tersebut, Tingkat Bencana Nuklir diberi rating dengan istilah INES (International Nuclear Event Scales) yang dimulai dari 0 (deviation) sampai 7 (major accident).
1. Chernobyl - Ukrania (dulu Uni Soviet)
Terjadi pada tanggal 26 April 1986 dengan INES rating 7 (major accident)
Diperkirakan
sekitar 56 kematian yang terjadi sebagai akibat langsung dari bencana
ini, 47 orang di antaranya adalah pekerja reaktor nuklir tersebut,
sedangkan 9 lainnya adalah anak-anak yang mengidap kanker thyroid.
Sedangkan diperkirakan 4.000 korban meninggal dunia akibat efek radiasi
jangka panjang. Tetapi dikarenakan saat itu Uni Soviet berusaha
menutup-nutupi jumlah korban sebenarnya, jumlah yang pasti tidaklah bisa
diketahui, tetapi WHO me-release korban yang meninggal dunia sebagai
akibat tidak langsung sebesar 9.000 orang.
2. Fukushima - Jepang
Terjadi pada 11 Maret 2011 dengan INES rating 7 (major accident)
Pada tanggal 11 Maret 2011 terjadi gempa bumi di pantai timur Honshu perairan Jepang dengan kekuatan 8,9 RS (Richter Scale).
Gempa bumi menyebabkan terjadinya kerusakan di reaktor nuklir Fukushima
Daiichi. Mengenai jumlah korban sampai saat ini belum diketahui ada
yang meninggal dunia, sedangkan korban radiasi jumlahnya belum jelas.
Kalau anda ingin mengikuti update beritanya bisa baca di sini.
Berhubung kebocoran nuklir di Fukushima masih berlangsung dan apa pun bisa terjadi dalam perkembangannya kemudian, penentuan peringkat ke-2 ini belum final.
3. Kyshtym - Mayak, Rusia (dulu Uni Soviet)
Terjadi pada 29 September 1957, dengan INES rating 6 (serious accident).
Kejadian
ketiga terbesar kembali terjadi di Uni Soviet. Ini adalah akibat
terburu-burunya Uni Soviet mengejar ketertinggalan teknologi nuklir dari
saingan beratnya waktu itu Amerika Serikat, sehingga mereka membangun
reaktor nuklir tanpa memiliki pengetahuan yang cukup mengenai konstruksi
dan fasilitas yang aman. Sampai-sampai mereka tidak memiliki pembuangan
limbah radioaktif, walaupun dibuat belakangan dengan fasilitas termasuk
sistem pendingin yang seadanya.
Dan
pada tanggal 29 September 1957, terjadi ledakan non-nuklir pada limbah
radio aktif kering akibat sistem pendingin yang gagal berfungsi dengan
baik. Hembuasan angin membawa awan radiasi ratusan mil ke timur laut.
Pemerintah Uni Soviet berusaha menutup-nutupi kejadian ini, tetapi
penduduk di sekitar reaktor tersebut mengalami pengelupasan kulit ari,
dan karenanya pemerintah terpaksa mengungsikan 10.000 orang di sekitaran
reaktor tadi. Diperkirakan sekitar 200 orang meninggal dunia akibat
kanker yang diakibatkan radiasi.
4. Windscale Fire - Cumbria, Inggris
Terjadi pada 10 Oktober 1957, dengan INES rating 5 (accident with wider consequences)
Kecelakaan
terjadi ketika kebakaran terjadi di reaktor. Kejadian ini berusaha
ditutup-tutupi oleh Pemerintahan Inggris. Diperkirakan 200 orang terkena
imbas radiasi, dan setengah dari mereka meninggal karenanya, tetapi
jumlah sebenarnya tidak bisa diketahui.
5. Three Miles Island - Pennsylvania, Amerika Serikat
Terjadi pada 28 Maret 1979 dengan INES rating 5 (accident with wider consequences)
Kecelakaan awalnya dikarenakan ada masalah pada katup (valve) sistem air pendingin reaktor dan human-error
dari operator yang bertugas. Tidak ditemukan adanya kematian akibat
kecelakaan ini, tetapi ada satu orang di luar lingkungan reaktor nuklir
tersebut yang dinyatakan terkena radiasi.
6. Goiania - Goiás, Brazil
Terjadi pada 13 September 1987 dengan INES rating 5 (accident with wider consequences)
Kejadian
ini terjadi di bekas rumah sakit atau Institusi Radioteraphy yang sudah
ditutup di Brazil. Institusi ini pindah ke lokasi lain, dan proses
perpindahan sedang berlangsung. Dikarenakan kelalaian pihak keamaan
alias satpam, dua orang pengais sampah berhasil masuk dan menemukan
sebuah benda yang disebut teletherapy unit, yang menurutya layak dijual
sebagai barang bekas. Mereka berusaha membuka alat tersebut, walaupun
telah terjadi gejala mual, tetapi dikarenakan saat berobat mereka
dinyatakan salah makan, maka proses pembongkaran alat radioaktif itu
terus berlanjut, dan nantinya tubuh mereka akan penuh tanda-tanda lebam
dan salah satu dari mereka tangannya diamputasi. Akhirnya mereka berdua
bisa sedikit membuka kapsul radioaktif di dalamnya yang memancarkan
sinar warna biru yang sebenarnya adalah debu radioaktif.
Barang
ini kemudian dijual ke penjual barang bekas. Melihat warna biru yang
indah tersebut, ia pun berencana ingin membuat cincin untuk istrinya
dari kapsul tersebut. Sebelumnya mereka mengundang tetangga dan
teman-temannya untuk menyaksikan keindahan 'alat aneh' ini. Debu
radioaktif ini pun mengenai mereka dan mereka bawa ke manapun mereka
pergi, dan menulari orang lainnya.
Debu
biru radioaktif tersebut malah dilumuri oleh salah satu adik pemilik
penjual barang bekas ke perutnya mebentuk tanda salib, sebagian
dibawanya ke rumah untuk jadi mainan anaknya dan ternak-ternaknya.
Melihat banyaknya orang yang sakit sejak munculnya 'debu biru' ini,
salah seorang dari mereka melaporkan hal ini 15 hari sejak ditemukannya
alat tadi.
Diketahui
kemudian korban yang meninggal dunia ada 4 orang, semuanya adalah
keluarga dekat pemilik toko penjual barang bekas. Sekitar 130.000 orang
mengalami radiasi ringan, 250 dari mereka masih membawa debu radioaktif
di tubuh mereka, dan 20 di antaranya mengalami sakit.
7. Tokaimura - Jepang
Terjadi pada 30 September 1999 dengan INES rating 4 (accident with local consequences)
Kejadian
ini terutama akibat kekurang tahuan cara menangani uranium. Mereka
bertugas mempersiapkan uranium tersebut untuk rektor nuklir yang sudah
tidak dipergunakan selama 3 tahun. Karena kesalahan prosedur timbul
reaksi nuklir yang menyebabkan radiasi sewaktu proses pencampuran suatu
larutan dengan uranium. Dua dari tiga orang pekerja meninggal dunia dan
hampir seratus orang dirawat di rumah sakit akibat radiasinya. Sekitaran
161 orang dalam radius 300 m dari lokasi kejadian harus diungsikan
karena kejadian ini.
8. SL-1 Experimental Power Station - Idaho, Amerika Serikat
Terjadi pada 3 Januari 1961 dengan INES rating 4 (accident with local consequences)
Kejadian
ini terjadi di pembangkit listrik uji coba 3 megawatt yang dikenal
dengan istilah Stationary Low Power Plant No. 1 atau disingkat SL-1.
Terjadi karena human-error, di mana 3 orang operator yang merupakan
tentara, salah dalam menarik batang kendali (control rod) sejauh
50 cm saat akan memulai menghidupkan reaktor, padahal ditarik sejauh 40
cm saja sudah sangat berbahaya. Akibatnya reaktor nuklir mengeluarkan
20.000 megawatt tenaga hanya dalam waktu 0,01 detik dan akibatnya
reaktor meleleh dan meledak. Ketiga orang tentara Amerika Serikat tadi
meninggal dunia.
9. Sellafield - Cumbria, Inggris
Pada
PLTN ini sudah terjadi 5 kali bencana dengan INES rating 4 yaitu sejak
1955 sampai 1979. Sellafield merupakan tempat terjadinya bencana pada
peringkat 4 di atas, yaitu Windscale Fire.
10. PLTN Saint Laurent - Perancis
Terjadi pada 17 Oktober 1969 dan 13 Maret 1980 dengan INES rating 4 (accident with local consequences)
Masih ada lagi kejadian dengan tingkat INES 4 lainnya yaitu di:
- Buinos Aires, Argentina; pada 1983 yang menyebabkan meninggalnya 1 orang.
- KS150 - Jaslovské Bohunice, Ceko; pada 22 Februari 1977
Tapi tidak saya masukkan karena tingkat
Jadi
dengan mempelajari sejarah dan kejadian ini, kita bisa katakan
bahwasanya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ini sangat berbahaya
dibanding dengan manfaatnya, dan selayaknya rencana pemerintah untuk
membangunnya di sekitaran Riau Kepulauan ditolak bersama-sama.
Like This..?? Share This Article...........
0 komentar:
Posting Komentar