Tanaman sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) sejak lama sudah diketahui bisa mengatasi diabetes (ketidakmampuan / tidak sensitifnya terhadap insulin). Herbal ini biasa tumbuh di kebun, tepi sungai atau tanah kosong yang agak lembab di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl.
Sambiloto bekerja dengan memperbaiki ekspresi gen dalam tubuh. Ketika ekspresi gen meningkat, hormon dan sistem imun tubuh bekerja lebih optimal.
Andrografolida merupakan senyawa aktif yang paling dominan dalam sambiloto. Bekerja dengan cara meningkatkan kadar betaendorfen dalam plasma. Betaendorfin adalah neurotransmiter yang berefek analgesik (pereda rasa sakit) dan antipiretik (penenang). Khasiatnya mengurangi tekanan psikis. Kondisi stres bisa mengacaukan metabolisme tubuh, sehingga sulit mengendalikan kadar gula darah.
Andrografolida juga bermanfaat menurunkan aktivitas pembentukan glukosa dari senyawa-senyawa non-karbohidrat, seperti piruvat dan laktat. Dengan begitu kadar gula darah dapat dikendalikan.
Rebus segenggam daun sambiloto kering (1-2 gram) dalam 3 gelas air hingga tersisa segelas. Esoknya, air rebusan dikonsumsi 3 kali sehari. Dalam beberapa hari, gejala kencing manis seperti mudah haus, sering kencing, dan mata buram perlahan mereda. Gula darah akan turun setelah minum sambiloto 10-14 hari.
Sambiloto aman diminum dalam jangka panjang, karena tidak memiliki efek samping.
0 komentar:
Posting Komentar