Popular Post

Knalpot motor bekas jadi karya seni

Written By Bodhonk on Kamis, 20 Maret 2014 | 13.35

Kamis, 20 Maret 2014

Sekitar 300 saluran pembuangan kendaraan bermotor (knalpot) berkas terpasang mengikuti lekuk menyerupai bentuk pohon. Karya instalasi ini dibuat oleh seniman Made Wianta.


Seni Instalasi Karya Made Wianta

Ratusan saluran pembuangan kendaraan bermotor (knalpot) yang terpasang mengikuti lekuk memyerupai bentuk pohon di Kantor Pos Jakarta Kota, Jalan Taman Fatahillah Nomor 2, Jakarta Barat, Rabu, 12 Maret 2014. Karya instalasi Made Wianta tersebut menggunakan 300 knalpot kendaraan roda dua. 

Seni Instalasi Karya Made Wianta

Seni Instalasi Karya Made Wianta

Seni Instalasi Karya Made Wianta

Seni Instalasi Karya Made Wianta

Seni Instalasi Karya Made Wianta

Seni Instalasi Karya Made Wianta

Seni Instalasi Karya Made Wianta

Like This..?? Share This Article......
Read More | komentar

Rumah Terbalik, Daya Tarik Pariwisata Baru di China

Para pekerja memberikan sentuhan terakhir pada sebuah rumah terbalik yang sedang dibangun di Fengjing Ancient Town, yang berlokasi di dekat Shanghai. Semua furnitur di rumah tersebut juga akan ditempatkan secara terbalik. Bangunan ini diperkirakan akan dibuka untuk umum pada April, menurut media lokal.
Berikut adalah beberapa gambar bangunan rumah terbalik yang bisa menjadi daya tarik pariwisata lainnya di China

A labourer works at an upside-down house under construction at Fengjing Ancient Town, Jinshan District

Labourers work at an upside-down house under construction at Fengjing Ancient Town, Jinshan District, South of Shanghai

A female labourer walks next to an upside-down house under construction at Fengjing Ancient Town, Jinshan District

A labourer takes break as she works at upside-down house under construction at Fengjing Ancient Town, Jinshan District, south of Shanghai

A labourer works at an upside-down house under construction at Fengjing Ancient Town

Labourers work at upside-down house under construction at Fengjing Ancient Town, Jinshan District

Labourers work at an upside-down house under construction at Fengjing Ancient Town, Jinshan District


Like This..?? Share This Article......


Read More | komentar

Gaya simpatisan partai saat kampanye

Musim kampanye Pemilu 2014 sudah dimulai. Para simpatisan partai pun turut serta menyaksikan kampanye dengan berbagai macam gaya. Ada yang membuat dirinya mirip dengan lambang partai, mengenakan kostum, hingga menempeli kepalanya dengan stiker partai. Berikut foto-fotonya.


Kampanye Perdana PDIP Pada Pemilu 2014 di Surabaya

Seorang simpatisan dengan tubuh dipenuhi cat hitam berjoget saat kampanye perdana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada pemilihan umum 2014 di Lapangan Thor, Gelora Pancasila, Surabaya, Senin, 17 Maret 2014. Dalam orasi politik di depan ribuan simpatisan, Megawati yang hadir dalam kampanye perdana tersebut meminta kepada seluruh pendukung partainya untuk memenangkan calon presiden yang diusung oleh PDIP agar menang saat pemilu 2014, yaitu Joko Widodo. [TEMPO/STR/Fully Syafi; FSY2014031709]

Kampanye Perdana PDIP Pada Pemilu 2014 di Surabaya

Kampanye Perdana PDIP Pada Pemilu 2014 di Surabaya

Simpatisan mengenakan topeng Joko Widodo dan Soekarno saat kampanye perdana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada pemilihan umum 2014 di Lapangan Thor, Gelora Pancasila, Surabaya, Senin, 17 Maret 2014. Dalam orasi politik di depan ribuan simpatisan, Megawati yang hadir dalam kampanye perdana tersebut meminta kepada seluruh pendukung partainya untuk memenangkan calon presiden yang diusung oleh PDIP agar menang saat pemilu 2014, yaitu Joko Widodo. [TEMPO/STR/Fully Syafi; FSY2014031706]


Kampanye PKS di Stadion Utama Gelora Bung Karno
Seorang simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menempelkan stiker di wajah dan kepalanya saat mengikuti kampanye perdana PKS di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu, 16 Maret 2014. Ribuan kader PKS memenuhi GBK dengan target mengembalikan momentum kemenangan 2004 sebagai jawara di DKI Jakarta. [TEMPO/Subekti; SB2014031611]

Kampanye PKS di Stadion Utama Gelora Bung Karno

Kampanye PKS di Stadion Utama Gelora Bung Karno

Kampanye PKS di Stadion Utama Gelora Bung Karno


Kampanye PKS di Stadion Utama Gelora Bung Karno

Kampanye perdana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu, 16 Maret 2014. Ribuan kader PKS memenuhi GBK dengan target mengembalikan momentum kemenangan 2004 sebagai jawara di DKI Jakarta. [TEMPO/Subekti; SB2014031614]

Kampanye PKS di Stadion Utama Gelora Bung Karno

Kampanye PKS di Stadion Utama Gelora Bung Karno

Puluhan ribu massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) saat kampanye perdana, Jakarta, Minggu, 16 Maret 2014. Ribuan kader PKS memenuhi GBK dengan target mengembalikan momentum kemenangan 2004 sebagai jawara di DKI Jakarta. [TEMPO/Subekti; SB2014031617]


Deklarasi Kampanye Pemilu Berintegritas di Monas

Kendaraan hias Partai Demokrat saat mengikuti pawai seusai pendeklarasian kampanye damai untuk pemilu berintegritas di silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, 15 Maret 2013. Turut hadir petinggi parpol seperti Hatta Rajasa, Tjahyo Kumolo, Surya Dharma Ali, Muhaimin Iskandar, Wiranto, dan Sutiyoso. [TEMPO/Aditia Noviansyah; an2014031521]

Deklarasi Kampanye Pemilu Berintegritas di Monas

Deklarasi Kampanye Pemilu Berintegritas di Monas

Kendaraan hias PDI Perjuangan saat mengikuti pawai seusai pendeklarasian kampanye damai untuk pemilu berintegritas di silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, 15 Maret 2013. Turut hadir petinggi parpol seperti Hatta Rajasa, Tjahyo Kumolo, Surya Dharma Ali, Muhaimin Iskandar, Wiranto, dan Sutiyoso. [TEMPO/Aditia Noviansyah; an2014031520]


Deklarasi Kampanye Damai di Bandung

Iring-iringan kader dan simpatisan partai saat pawai Deklarasi Kampanye Damai melewati Jalan Diponegoro, Bandung, Sabtu, 15 Maret 2014. KPU Jawa Barat memulai masa kampanye dengan pawai damai seluruh partai politik dan calon anggota legislatif DPR, DPRD kota/kabupaten, dan DPD. [TEMPO/STR/Prima Mulia; PML2014031520]

Kampanye Perdana PDIP Pada Pemilu 2014 di Surabaya

Ekspresi sejumlah simpatisan dengan tubuh dipenuhi cat hitam saat kampanye perdana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada pemilihan umum 2014 di Lapangan Thor, Gelora Pancasila, Surabaya, Senin, 17 Maret 2014. Dalam orasi politik di depan ribuan simpatisan, Megawati yang hadir dalam kampanye perdana tersebut meminta kepada seluruh pendukung partainya untuk memenangkan calon presiden yang diusung oleh PDIP agar menang saat pemilu 2014, yaitu Joko Widodo. [TEMPO/STR/Fully Syafi; FSY2014031712]

Like This..?? Share This Article......
Read More | komentar

Jika lukisan bisa bergerak (2 )

Seniman eksperimental Italia dan animator Rino Stefano Tagliafierro menghidupkan lukisan-lukisan klasik ini dalam bentuk animasi GIF. Dengna menggunakan piranti lunak animasi Adobe After Effects, Tagliafierro memodifikasi lukisan-lukisan dari era Renaissance dan memberi kesan seolah gambar-gambar ini bergerak.


Animated painting by RS Tagliafierro

The Difficult Lesson' — William Adolphe Bourguereau


Animated painting by RS Tagliafierro

The Nut Gatherer' — William Adolphe Bourguereau


Animated painting by RS Tagliafierro

The Youth of Bacchus' — William Adolphe Bourguereau


Animated painting by RS Tagliafierro

'Two Sisters' — William Adolphe Bourguereau


Animated painting by RS Tagliafierro

'Davide e Golia' — Guido Reni


Animated painting by RS Tagliafierro

'Bacj im Birkenwald' — Ivan Shishkin


Animated painting by RS Tagliafierro

'Frau und Tochter' — James Sant


Animated painting by RS Tagliafierro

'Contemplatio' — John William Godward


Animated painting by RS Tagliafierro

'Faust's Dream' — Luis Ricardo Falero


Animated painting by RS Tagliafierro

Love's Daydream End' — Marcus Stone


Animated painting by RS Tagliafierro

'San Giovanni Battista' — Michelangelo Merisi da Caravaggio




Like This..?? Share This Article......
Read More | komentar

"Burung Burung Kecil"

Written By Bodhonk on Jumat, 14 Maret 2014 | 15.18

Jumat, 14 Maret 2014

Novinha Deliciosa Fudendo Gostoso - Foto 1


Sebagai seorang Ibu rumah tangga pekerjaan pagi itu sudah aku selesaikan semua. Aku hempaskan diriku di sofa ruang keluarga untuk melihat acara TV pagi itu. 
Setelah aku pindah-pindah channel TV ternyata nggak ada acara yang menarik. Akhirnya aku putuskan untuk tiduran di kamar tidur. Setelah merebahkan badanku beberapa lam ternyata mata ini tidak mau terpejam. Rumah yang besar ini terasa sangat sepi pada saat-saat seperti ini. Maklum suami bekerja di kantornya pulang paling awal jam 15.00 sore, sedang anakku yang pertama kuliah di sebuah PTN di Bandung. Anakku yang yang kedua tadi pagi minta ijin untuk pulang sore karena ada acara extrakurikuler di sekolahnya. Sebagai seorang istri pegawai BUMN yang mapan aku diusia yang 45 tahun mempunyai kesempatan untuk merawat tubuh. Teman- temanku sering memuji kecantikan dan kesintalan tubuhku. Namun yang sering membuatku risih adalah tatapan para lelaki yang seolah menelanjangi diriku. Bahkan temen-teman anakku sering berlama-lama bermain di rumahku. Aku tahu seringkali mata mereka mencuri pandang kepadaku. ----- Rumahku terletak di pinggiran kota S, kawasan yang kami huni belum terlalu padat. Halaman rumahku memang luas terutama bagian depan sedang untuk bagian samping ada halaman namun banyak ditumbuhi pepohanan rindang. 


Novinha Deliciosa Fudendo Gostoso - Foto 2
Kami membuat teras juga disamping rumah kami. Sedang kamar tidurku dan suamiku mempunyai jendela yang berhadapan langsung dengan halaman samping rumah kami. ----- Belum sempat memejamkan mata aku terdengar suara berisik dari halaman samping rumahku. Aku bangkit dan melihat keluar. Kulihat dua anak SMP yang sekolah didekat rumahku. Mereka kelihatan sedang berusaha untuk memetik mangga yang memang berbuah lebat. Tentu saja kau sebagai pemilik rumah tidak senang perilaku anak-anak tersebut. Bergegas aku keluar rumah.Seraya berkacak pinggang aku berkata pada mereka, "Dik, jangan dipetik dulu nanti kalau sudah masak pasti Ibu kasih".Tentu saja mereka berdua ketakutan. Kulihat mereka menundukkan wajahnya. Aku yang tadi hendak marah akhirnya merasa iba."Nggak apa-apa Dik, Ibu hanya minta jangan dipetik kan masih belum masak nanti kalau sakit perut bagaimana" aku mencoba menghibur. ----- Sedikit mereka berani mengangkat wajah. Dari dandanan dan penampilan mereka kelihatan bahwa mereka anak orang mampu. Melihat wajah mereka mereka yang iba akhirnya aku mengajak mereka ke dalam rumah. 

Novinha Deliciosa Fudendo Gostoso - Foto 3

Aku tanya kenapa pada jam-jam belajar mereka kok ada diluar sekolah ternyata pelajaran sudah habis guru-guru ada rapat. Setelah tahu begitu aku minta mereka tinggal sebentar karena mungkin mereka belum dijemput. Iseng-iseng aku juga ada teman untuk ngobrol. Benar dugaanku mereka adalah anak-anak orang kaya, keduanya walaupun masih kecil namun aku dapat melihat garis-garis ketampanan mereka yang baru muncul ditambah dengan kulit mereka yang putih bersih. Yang satu bernama Doni yang satunya lagi bernama Edo. ----- Ketika ngobrol aku tahu mata-mata mereka sering mencuri pandang ke bagian dadaku, aku baru sadar bahwa kancing dasterku belum sempat aku kancingkan., sehingga buah dadaku bagian atas terlihat jelas. Aku berpikir laki-laki itu sama saja dari yang muda sampai yang tua. Semula aku tidak suka dengan perilaku mereka namun akhirnya ada perasaan lain sehingga aku biarkan mata mereka menikmati keindahan payudaraku. Aku menjadi menikmati tingkah laku mereka kepada diriku. -----

Novinha Deliciosa Fudendo Gostoso - Foto 4
Bahkan aku mempunyai pikiran yang lebih gila lagi untuk menggoda mereka, aku sengaja membuka beberapa kancing dasterku dengan alasan hari itu sangat panas. Tentu saja hal ini membuat mereka semakin salah tingkah. Sekarang mereka bisa melihat dengan leluasa."Hayoo.. pada ngliatin apa!", Aku pura- pura mengagetkan mereka.Tentu saja ini sangat membuat mereka menjadi sangat salah tingkah."Ti.. dak.. kok.. Bu Nita" Doni membela diri."I.. itu acara TV bagus Bu Nita" Edo menambahkan."Nggak apa-apa Ibu tahu kalian melihat tetek Ibu to.. ngaku aja" aku mencoba mendesak mereka."E.. Anu Bu Nita" Edo nampak akan mengatakan sesuatu, namun belum lagi selesai kalimat yang diucapkannya aku kembali menimpali, "Mama kalian kan juga punya to, dulu kalian kan netek dari Mama kalian""I.. ya Bu Nita" Doni menjawab."Tapi sekarang kami kan sudah nggak netek lagi, lagian punya Mama lain ama punya Bu Nita" Edo nampaknya sudah mampu menguasai keadaannya."Lain bagaimana?" Aku menanyakan."Punya Mama nggak sebesar punya Bu Nita" Doni menyahut. ----- Kata-kata tersebut membuat aku berpikiran lebih gila lagi. Gairahku yang semakin meninggi sudah mengalahkan norma-norma yang ada, aku sudah kehilangan kendali bahwa yang ada di depanku adalah anak-anak polos yang masih bersih pikirannya. 

Novinha Deliciosa Fudendo Gostoso - Foto 5

Aku menarik kursi kehadapan mereka."Doni, Edo kalian mungkin sekarang sudah nggak netek lagi karena kalian sudah besar kalian boleh kok.." aku berkata.Tentu saja kata-kataku ini membuat mereka penasaran."Boleh ngapain Bu Nita" sergah Doni."Boleh netek sama Ibu, kalian mau nggak..?" tanyaku walau sebenarnya aku sangat sudah tau jawaban mereka."E.. ma.. u" jawab Edo."Mau sekali dong" Doni menyahut. ----- Jawaban mereka membuat aku semakin bergairah. Aku berpikiran hari ini aku akan mendapatkan sensasi dari pria-pria muda ini. Aku duduk dihadapan mereka kemudian dengan agak tergesa aku melepaskan daster bagian atasku sehingga kini bagian atas tubuhku hanya tertutupi BH warna krem. Sepertinya mereka sudah tidak sabaran lagi terlihat dari tangan-tangan mereka yang mulai menggerayangi susuku. Aku menjadi geli melihat tingkah mereka."Sabar sayang.. Ibu lepas dulu kutangnya" sambil tersenyum aku berkata.Setelah aku melepas kutang, tumpahlah isinya, sekarang buah dadaku terbuka bebas. Mata mereka semakin melotot memandangi payudaraku. Tampaknya mereka bingung apa yang harus mereka lakukan."Ayo dimulai kok malah bengong" aku menyadarkan mereka.

Novinha Deliciosa Fudendo Gostoso - Foto 6
Mereka bangkit dari duduknya. Tangan mereka kelihatan berebut untuk meremas."Jangan rebutan dong.. ah.. Doni yang kiri.. e yang kanan" perintahku. ----- Birahiku semakin meninggi, sementara Doni sudah mulai mendekatkan bibirnya ke putingku Edo masih membelai sambil dipilin-pilin putingku. Edo mulai mengisap-isap putingku. Oh betapa seakan perasaanku melayang ke awan, apalagi ketika mereka berdua mengisap secara bersamaan nafasku menjadi tersengal. Tanganku membelai kadang agak sedikit menjambak sambil menekan kepala mereka agar lebih dalam lagi menikmati buah dadaku. ----- Mereka semakin menikmati mainan mereka aku semakin terhanyut, aku ingin lebih dari hanya ini. Aku semakin lupa.Ketika baru nikmat-nikmatnya tiba-tiba Edo melepaskan isapannya sambil berkata, "Bu Nita kok nggak keluar air susunya?".Aku kaget harus menjawab apa akhirnya kau menjawab sekenanya, "Edo mau nggak, kalo nggak mau biar Doni saja.. mau nggak?""Mau.." Edo langsung menyahut.Doni tidak menggubris dia semakin lahap menikmati buah dadaku. Akhirnya aku ingin lebih dari sekedar itu."Don.. Edo.. ber.. henti dulu.." aku meminta."Ada apa Bu Nita?" Doni bertanya."Kita ke kamar saja yuk.. disini posisinya nggak enak" jawabku.Kemudian aku berdiri tentu saja daster yang aku pakai merosot kebawah. Mata mereka menatap tubuhku yang sintal dengan penuh nafsu."Ayo.." aku mengajak. ----- 

Novinha Deliciosa Fudendo Gostoso - Foto 7

Aku berjalan ke kamarku hanya menggunakan celana dalam yang berwarna hitam yang kontras dengan kulitku yang putih. Seperti kerbau dicocok hidungnya mereka mengikuti diriku. Sampai di dalam kamar aku duduk di sisi ranjang."Don.. Edo.. sayang lepas saja seragam kalian" pintaku."Tapi Bu Nita" Edo masih agak ragu."Sudahlah turuti saja" aku menyahut.Dengan malu- malu mereka mulai melepas baju dan celana seragam mereka. Tampaklah kontol-kontol dari pria-pria muda itu sudah ngaceng. Rambut kemaluan mereka tampak belum tumbuh lebat, sedang batang kemaluannya belum tumbuh benar masih agak kecil. Namun melihat pemandangan ini libidoku semakin naik tinggi."Bu Nita curang.." Edo berkata."Kok curang bagaimana?" aku bertanya."Bu Nita nggak melepas celana Ibu!" Edo menjawab. ----- Gila anak ini, aku tersenyum kemudian bangkit dari dudukku. Celana dalamku kemudian aku lepaskan. Sekarang kami bertiga telanjang bulat tanpa sehelai benangpun. Tatapan mereka tertuju pada benda yang ada dibawah pusarku. Bulu yang lebat dan hitam yang tumbuh menarik perhatian mereka. 

Novinha Deliciosa Fudendo Gostoso - Foto 8
Aku duduk kembali dan agak meringsut ke rangjang lalu menaikkan kakiku dan mengangkangkannya. Memekku terbuka lebar dan tentu saja terlihat isi-isinya. Mereka mendekat dan melihat memekku."Ini namanya memek, lain dengan punya kalian" aku menerangkan."Kalian lahir dari sini" aku melanjutkan.Tangan mereka mengelus-elus bibir kemaluanku. Sentuhan ini nikmat sekali."Ini kok ada lobang lagi" Doni bertanya."Lho ini kan lobang buat beol" aku agak geli sambil menerangkan. ----- Jari Doni masuk ke lobang vaginaku dan bermain-main di dalamnya. Cairan-cairan tampak semakin membanjiri liang vaginaku. Sementara jari Edo kelihatannya lebih tertarik lubang duburku. Jari Edo yang semula mengelus-elus lobang dubur kemudian nampaknya mulai berani memasukkan ke lobang duburku. Aku biarkan kenikmatan ini berlangsung."Ouw.. a.. duh.. e.. nak.. sekali.. nik.. mat.. sa.. yang.. terr.. us" aku merintih. ----- Pria-pria muda ini agak lama aku biarkan mengobok- obok lobang-lobangku. Sungguh pria-pria muda ini memberiku kenikmatan yang hebat. Aku hanya bisa menggigit bibir bawahku tanpa bisa berkata-kata hanya rintihan dan nafas yang tersengal-sengal.

Novinha Deliciosa Fudendo Gostoso - Foto 9


Akhirnya aku mendorong mereka aku bangkit dan menghampiri mereka yang berdiri di tepi ranjang. Aku berjongkok dihadapan mereka sambil kedua tanganku memegang diiringi dengan remasan-remasan kecil pada penis mereka. Aku mendekatkan wajahku pada penis Doni aku kulum dan jilati kepala penis muda nan jantan ini. Tampak kedua lutut Doni tergetar. Aku masukkan seluruh batang penis itu kedalam mulutku dan aku membuat gerakan maju mundur. Tangan Doni mencengkeram erat kepalaku. Sementara tanganku yang satu mengocok-kocok kontol Edo. ----- "Bu Nita.. say.. ya.. ma.. u.. ken.. cing.." Doni merintih.Tampaknya anak ini akan orgame aku nggak kan membiarkan hal ini terjadi karena aku masih ingin permainan ini berlanjut.Kemudian aku beralih pada penis Edo. 

Novinha Deliciosa Fudendo Gostoso - Foto 10


Tampak penis ini agak lebih besar dari kepunyaan Doni. Aku mulai jilati dari pangkal sampai pada ujungnya, lidahku menari di kepala penis Edo. Aku tusuk-tusuk kecil lobang perkencingan Edo kemudian aku masukkan seluruh batang penis Edo. Jambakan rambut Edo kencang sekali ketika aku semakin mempercepat kulumanku."Wouw.. a.. ku.. ju.. ga.. mo.. ken.. cing.. nih" Edo merintih.Aku hentikan kulumanku kemudian aku bangkit dan naik ke atas ranjang lalu aku kangkangkan kakiku lebar-lebar sehingga memekku terbuka lebar."Siapa duluan sayang, itu tititnya dimasukkan ke sini" aku berkata sambil tanganku menunjuk ke lobang vaginaku yang nampak sudah basah kuyup. ----- Mereka berpandangan, tampaknya membuat persetujuan. Dan akhirnya Doni duluan yang akan menusukku. Doni naik ke atas ranjang dan mengangkangiku tampak penis yang tegang mengkilat siap menusuk lobang wanita yang pantas menjadi neneknya. Aku tuntun penis Doni masuk ke lobang kenikmatanku. Aku tuntun pria muda ini melepas keperjakaannya, memasuki kenikmatan dengan penuh kasih. Dan bless.. batang zakar Doni amblas ke dalam vaginaku."Ah.." aku mendesis seperti orang kepedasan"Masukkan.. le.. bih.. da.. lam lagi.. dan genjot.. say.. ang" aku memberi perintah.

Novinha Deliciosa Fudendo Gostoso - Foto 11

"Iya.. Bu Nita.. e.. naak.. se.. kali" Doni berkata. ----- Aku hanya bisa tersenyum sambil menggigit bibir bagian bawahku. Tampaknya Doni cepat memahami perkataanku dia memompa wanita tua yang ada dibawahnya dengan seksama. Genjotannya semakin lama semakin cepat. Edo yang menunggu giliran hanya tertegun dengan permainan kami. Genjotan Doni kian cepat aku imbangi dengan goyanganku. Dan tampaknya hal ini membuat Doni tidak kuat lagi menahan sperma yang akan keluar.Dan akhirnya "Sa.. ya.. mo.. ken.. cing.. la.. gi.. Tak.. ta.. han.. la.. gi.." Doni setengah berteriak.Kakiku aku lipat menahan pantat Doni. Doni merangkul erat tubuhku dan.. cret.. cret.. ser.. cairan hangat membajiri liang kewanitaanku. Doni terkulai lemas diatas tubuhku, butiran-butiran keringat keluar dari sekujur tubuhnya. ----- "Enak.. se.. ka.. li Bu Nita" Doni berkata."Iya.. tapi sekarang gantian Edo dong sayang" aku berkata.Doni mencabut penisnya yang sudah agak mengempis dan terkapar lemas disampingku."Edo sekarang giliranmu sayang" aku berkata kepada Edo ."Kamu tusuk Ibu dari belakang ya.."aku memberi perintah.Kemudian aku mengambil posisi menungging sehingga memekku pada posisi yang menantang. Edo naik ke atas ranjang dan bersiap menusuk dar belakang. 

Novinha Deliciosa Fudendo Gostoso - Foto 12
Dan bless.. penis pria muda yang kedua memasuki lobang kenikmatanku yang seharusnya belum boleh dia rasakan seiring dengan melayangnya keperjakaan dia. ----- Tampaknya Edo sudah agak bisa menggerakkan tubuhnya dengan benar dari dia melihat permainan Doni. Edo menggerakkan maju mundur pantatnya. Aku sambut dengan goyangan erotisku. Semakin lama gerakan Edo tidak teratur semakin cepat dan tampaknya puncak kenikmatan akan segera diraih oleh anak ini. Dan akhirnya dengan memeluk erat tubuhku dari belakang sambil meremas susuku Edo mengeluarkan spermanya.. cret.. cret.. lubang vaginaku terasa hangat setelah diisi sperma dua anak manis ini..Edo terkapar disampingku. Dua anak mengapitku terkapar lemas setelah memasuki dunia kenikmatan. ----- Aku bangkit dan berjalan ke dapur tanpa berpakaian untuk membuatkan susu biar tenaga mereka pulih. Setelah berpakaian dan minum susu mereka minta ijin untuk pulang."Doni, Edo kalian boleh pulang dan jangan cerita kepada siapa-siapa tentang semua ini, kalian boleh minta lagi kapan saja asal waktu dan tempat memungkinkan" aku berkata kemudian mencium bibir kedua anak itu.Aku memberi uang jajan mereka masing-masing 50.000 ribu. ----- Dan sampai saat ini mereka telah kuliah, aku masih sering kencan dengan mereka. Aku semakin sayang dengan mereka. ----- E N D



Novinha Deliciosa Fudendo Gostoso - Foto 13

Novinha Deliciosa Fudendo Gostoso - Foto 14

Novinha Deliciosa Fudendo Gostoso - Foto 15

Like This..?? Share This Article..........
x


Read More | komentar

Followers

 
Copyright © 2011. Forzant Blog . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template modify by Creating Website. Inspired from Maskolis