Selain faktor genetika dan asupan nutrisi, tinggi badan seorang anak ternyata juga dapat dipengaruhi oleh konsumsi obat-obatan sang ibu selama masa persiapan kehamilan. Menurut penelitian terbaru yang dimuat journal Human Reproduction, calon ibu yang mengonsumsi obat kesuburan beresiko besar memiliki anak yang pendek.
Penelitian yang dilakukan di Australia itu mengungkapkan, anak laki-laki yang lahir dari para ibu yang menggunakan obat kesuburan, memiliki tinggi sekitar tiga sentimeter lebih pendek di usia 10 tahun dibandingkan dengan anak yang ibunya tidak ikut terapi kesuburan.
Riset yang digagas Wayne Cutfield dari Universitas Auckland itu menganalisa 84 anak yang ibunya melakukan terapi kesuburan dan mengonsumsi obat penyubur. Para peneliti membandingkan tinggi badan anak-anak itu dengan 214 anak yang ibunya hamil secara alami.
Kaitan antara tinggi badan anak dengan penggunaan obat kesuburan itu konsisten, meski para peneliti juga memperhitungkan faktor genetik, yakni tinggi badan dan berat badan orangtua.
Para peneliti berpendapat bahwa obat-obatan untuk menstimulasi ovarium mungkin berpengaruh pada gen dan perkembangan embrio.
Hasil penelitian tersebut agak berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa anak yang lahir dari program bayi tabung, dan tentu si ibu mengonsumsi pil kesuburan, cenderung lebih tinggi.
Pakar fertilitas dari Center For Human Reproduction di North Shore Long Island Jewish Health System, Manhasset, New .York. Dr.Avner Hershlag, yang tidak terlibat dalam penelitian ini berpendapat bahwa hasil studi di Australia tersebut jangan membuat pasangan yang melakukan terapi kesuburan menjadi takut. Penelitian itu dikatakannya berskala kecil dan masih perlu dikonfirmasi.
0 komentar:
Posting Komentar